Simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu Serentak 2019 digelar KPU Pandeglang.
- Potensi Anies Capres Masih Terbuka Meski Demokrat Keluar dari Koalisi
- Benarkan ZN Anggota Komisi Fatwa, Ketum MUI: Itu Masalah Pribadi, Tidak Ada Sangkut Pautnya dengan MUI
- Ketua KPU RI Dituntut Jujur Soal Desain Ganjar Presiden 2024
"Kami ingin melihat pada tahap mana yang harus mendapatkan perhatian serius agar pelaksanaan pemilu nanti tepat waktu, efisien dan efektif. Karena, pada pelaksanaan pemilu nanti tidak jauh beda dengan pelaksanaan hari ini," kata Ahmad Sudjai seperti dilansir RMOLBanten.
Simulasi digelar lantaran pemilu serentak baru kali ini dilakukan. Sehingga butuh prediksi agar tidak gelaran tersebut bisa berjalan lancar dan efektif.
Apalagi, SOP-nya dalam pelaksanaan di TPS saat dimulai acara ada pengucapan janji dulu, dilanjutkan pembukaan kotak suara, menerima formulir C6, dan pemilih harus mengisi daftar hadir," terangnya.
Simulasi ini pun berhasil menemukan tiga titik yang butuh perhatian khusus. Ketiganya ada pada petugas keamanan, pengisian formulir, dan memasukan surat suara ke dalam kotak.
Sebelum masuk ke TPS masyarakat akan diperiksa dulu petugas keamanan. Pada pengisian formulir terhitung lama karena harus mencatat biodata dan usai pencoblosan biasanya kebingungan memasukan surat suara karena ada lima surat suara," ujarnya.
"Sebab itu, perlu dibuat entri poin untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mempermudah sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga dapat mengurai proses pelaksanaan," tutupnya. [jit]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengurus Baru Gerindra Jatim Didominasi Milenial, Sadad: Kami Optimis Menang Pemilu 2024
- Ketum Golkar: PKS Juga Dukung Pemerintah Larang Mudik 2021
- Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia, Puan: Momentum Mempererat Kerjasama Kedua Negara