Perkumpulan Kader Bangsa Berharap Pemerintah Libatkan Generasi Muda Dalam Penanganan Covid

Pemerintah baik pusat dan daerah seharsunya bisa melibatkan generasi muda untuk percepatan penanganan Covid-19. Hal ini disebabkan negara ini diberkahi bonus demografi yakni surpus usia remaja.


Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho menjelaskan, keterlibatan pemuda dalam percepatan penanganan Covid-19 bisa membantu pemerintah menangani pandemi virus corona.

"Mereka berbasis voluntary, kesukarelaan, kepedulian dan tingkat partisipasi cukup tinggi. Ketika pandemi terjadi, banyak kebingungan dan ketidakpastian di masyarakat, mau tidak mau mereka bergerak sendiri. Logika mereka sederhana, jika bukan mereka yang bergerak untuk melindungi diri mereka dan komunitasnya, maka mereka berpikir siapa lagi yang akan melindungi diri mereka," kata Dimas yang dikonfirmasi melalui telepon setelah menjadi pembicara webinar Zom bertema Kelompok Diskusi Surabaya Berani. Jumat (19/6).

"Anak muda itu aset terpenting, di isu kesehatan saya pikir kesadaran anak-anak muda justru yang menentukan dalam hal menjaga aktivitasnya serta mematuhi protokol kesehatan secara disiplin," lanjut pria yang saat menjadi salah satu tim pakar di Kemenko Perekonomian.

Keterlibatan generasi muda bisa memberikan dampak signifikan dalam upaya memutus penyebaran Covid-19. Mereka bisa menjadi penghantar virus jika tidak mematuhi protokol kesehatan. Sebaliknya, jika disiplin menerapkan Physical Distancing dan sebagainya, anak muda juga dapat menjadi faktor pencegah pandemi.

"Jika anak muda bisa diajak disiplin angkanya perkembangan pandemj bisa ditekan secara signifikan," terang Dimas.

Dimas juga mengimbau pemerintah agar serius melibatkan generasi muda untuk tujuan penanganan sosial ekonomi paska pandemi. Faktor kolaborasi antar komunitas anak muda adalah faktor utama menghadapi krisis dan kebangkitan ekonomi paska Covid.

"Kepedulian mereka untuk bergotong royong membantu masyarakat lemah akibat pandemi ini juga cukup konkrit. Lihat saja gerakan mereka di media sosial, partisipasi mereka mengajak komunitas-komunitas di masyarakat untuk membantu dan peduli terhadap warga yang terdampak. Saya kira itu luar biasa" tambah Dimas.

Selain itu, dibutuhkan kordinasi antar pemerintah pusat dan daerah, baik provinsi maupun kota/kabupaten. Lalu pemerintah dengan madyarakat sipil yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, terutama komunitas anak muda.

"Pemerintah harus mengajak generasi milenial, terutana konunitas anak muda atasi pandemi covid-19," pungkasnya.

Webinar ini membahas sejumlah isu perkembangan Covid-19. Selain Dimas, hadir pula perwakilan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya Dafis Ubaidillah Assiiq, M. Andre Bakhtiar dari Komunitas Pemuda Wani Jogo Suroboyo, Kumara Adji Kusuma selaku Akademisi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebagai pembicara, dan dimoderatori Andri Arianto, Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news