Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang insiden yang terjadi di Manokwari, Papua Barat pada Senin kemarin (19/9), dinilai membuat masyarakat tenang.
- Soal Dugaan Perjokian Disertasi Bahlil, Lembaga Demografi UI Angkat Bicara
- Komplotan Mafia Migor Jangan Merasa Aman, Sewaktu-waktu Bisa Dijerat
- Bawaslu Minta Laporan Netralitas ASN dan Kepala Desa Madiun Lengkapi Persyaratan
Tetapi mungkin masyarakat sesungguhnya menginginkan Presiden untuk memberikan instruksi kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menuntaskan masalah dan membuat kondisi lebih stabil.
"Seharusnya Presiden bisa memberikan lagi sambutan berikutnya terkait kondisi Papua terkini. Tetapi untuk yang kemarin, Presiden sudah berhasil memberi ketenangan," ujar Hendri Satrio.
Presiden Jokowi sebelumnya meminta masyarakat Papua memaafkan kekhilafan yang terjadi di Jawa Timur meski itu sangat menyinggung hati dan perasaan masyarakat bumi Cenderawasih.
"Jadi, saudara-saudaraku, Pace (bapak) Mace (ibu), mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu sebagai saudara sebangsa setanah air, yang paling baik memaafkan. Emosi itu boleh tapi memaafkan itu lebih baik," kata Jokowi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Batal Umumkan Cakada Surabaya Hari Ini, Puan Maharini: Sudah Ada Nama, Nanti Ditentukan Lagi Waktunya
- PKB Sayangkan Menag Yaqut Bicara Ngawur tak Subtantif
- Kekeringan Meluas, Ketua Komisi D Minta Pemprov Segera SuplaiAir Bersih Di Bondowoso