Pemkab Banyuwangi memesan satu juta masker kain untuk pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19). Masker kain itu diproduksi oleh ratusan UMKM dan penjahit setempat, lalu dibagikan gratis ke masyarakat.
- Rhenald Kasali Beberkan Strategi Banyuwangi Tingkatkan Kinerja Sosial-Ekonomi
- 46 Hotel Surabaya Gunakan Produk UMKM, Wali Kota Eri Cahyadi: Membangun Kota dengan Gotong Royong
- Pemkot Probolinggo Kucurkan Bantuan Stimulus Bagi Pedagang Pasar Tugu
”Sesuai rekomendasi WHO, semua orang baik sakit maupun sehat disarankan memakai masker, terutama ketika berkegiatan di luar rumah. Maka Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi terus membagikan masker kain kepada masyarakat. Masker-masker itu dipesan dari UMKM-UMKM konveksi lokal,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (13/4).
Adapun model atau maskernya telah dipandu dinas terkait, sehingga bisa memenuhi standar yang dibutuhkan untuk mengurangi potensi penularan virus.
”Dengan melibatkan UMKM, ini sekaligus memberdayakan konveksi-konveksi lokal yang saat ini ordernya menurun karena wabah Covid-19,” jelas Anas.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Nanin Oktaviantie menambahkan, pada tahap awal pihaknya memesan 500.000 masker. Setelah itu baru 500.000 masker tahap dua, sehingga total 1 juta masker
Pendistribusian akan dilakukan berdasarkan pesanan yang sudah jadi alias tidak menunggu semua proses pengerjaan masker rampung dilakukan. Sejauh ini sudah sekitar 27.000 masker kain dibagikan, seperti ke pedagang pasar dan warga di beberapa ruas jalan.
”Kita harap 500.000 masker tahap pertama selesai dalam 10 hari ke depan. Tapi untuk distribusinya tidak menunggu semua selesai. Pesanan di UMKM mana yang sudah jadi, langsung didistribusikan ke masyarakat. Distribusi ke depan akan dilakukan melalui kecamatan dan desa/kelurahan,” ujarnya.
Hady, pemilik konveksi Hady sebagai salah satu UMKM yang diberi pesanan Pemkab Banyuwangi, bersyukur usaha miliknya tetap eksis dengan order masker yang masuk. Selama ini, konveksinya memproduksi kaos untuk berbagai toko oleh-oleh di Banyuwangi. Namun, karena pariwisata berhenti total, order dari toko oleh-oleh pun berhenti.
“Kami bersyukur ada order masker, sehingga bisa terus menjaga usaha konveksi ini. Setiap hari kami ditargetkan bisa memproduksi 300 masker kain,” ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Sampaikan Hasil Pembahasan dan Keputusan Terhadap LKPJ Wali Kota Malang 2021
- Tegakkan Protokol Kesehatan, Bupati Anas Libatkan Takmir Masjid
- Bea Cukai Kediri dan Dinas Kominfo Jombang Sosialisasikan Pentingnya Cukai di Desa Mojowarno