Sebelum meninggal, dalang asal Ngawi, Ki Samsu Gondo Carito pernah memprediksi eksistensi wayang. Ia mengawatirkan jika seni wayang akan ditinggalkan karena jaman
- Permudah Layanan Kesehatan, Wali Kota Eri Integrasikan Aplikasi Tiga RSUD di Surabaya
- Diduga Kerangka Manusia Gegerkan Warga Krucil
- Tingkat Hunian dan Kunjungan Hotel Restoran di Kediri Turun Drastis Selama PPKM Level 4
Maestro dalang asal Ngawi ini, semasa hidupnya selalu khawatir dengan keberadaan budaya Jawa yang kian tergerus akibat budaya global maupun pemahaman tentang seni budaya itu sendiri.
Ki Samsu, pemilik Sanggar Seni Bodromoyo beralamatkan di Desa Kedungputri, Kecamatan Paron pernah berkata, bahwa keberadaan seni budaya Jawa dengan bermacam aliran seni baik pedalangan, pesindenan, kerawitan maupun kreasi tari memang mulai surut. Secara otomatis, kelestariannya pun harus dipertahankan oleh semua pihak.
"Saya ini tidak mau disebut guru melainkan sebagai mitra dalam berolah rasa seni Jawa khususnya. Jadi dengan berbagi ilmu dengan anak-anak kita yang merupakan para generasi muda ini menjadi satu bagian bagaimana cara melestarikan budaya yang adiluhung ini jangan sampai tergerus dengan budaya lainya,” terang Ki Samsu Gondo Carito saat masih hidup.
Bicara budaya Jawa khususnya pakeliran wayang, Ki Samsu menegaskan bahwasanya wayang mempunyai nilai artistik tersendiri penuh dengan filosofi kehidupan. Tidak ada satu pun cerita wayang yang mengajarkan tentang perbuatan negatif. Bahkan, lanjutnya, Wali Sanga dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara, khususnya Jawa, juga menggunakan wayang sebagai media dakwah.
Menurut Ki Samsu, sangat tidak terbayang sedihnya kalau budaya yang adiluhung itu dilupakan dan dimusnahkan sebagai identitas orang Jawa. Budaya apa yang akan diturunkan ke generasi muda suku Jawa. Dan saat itu ia tidak mengelak bahwa pelecehan oleh beberapa kelompok terhadap produk seni budaya tersebut menyentuh impulsivitas masyarakat dan jelas berisiko dalam hubungan masyarakat yang beragam.
"Ada cara pandang yang berbeda tentang seni Jawa ini. Tinggal bagaimana kita mengemas dan jangan sekali meninggalkankanya. Apapun itu seni wayang bagian dari ekspresi religi kita," tuntas Ki Samsu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kapolres Probolinggo dan Dandim Cek Minyak Goreng di Pasar Tradisional Dringu
- Aksi Sosial Pelajar SMP Bantu Pemkot Surabaya Tangani Pandemi Covid-19
- Surabaya Kota Layak Anak, Pelayanan Puspaga sampai di Balai RW