Paus Fransiskus mendorong jalan dialog dan rekonsiliasi daripada konflik dan perang yang memicu krisis. Hal itu disampaikannya dalam pidato Natal dari balkon tengah Basilika Santo Petrus di Vatikan pada Sabtu (25/12).
- BUMN Ini Perkuat Nilai Sosial melalui Perayaan Natal di Rutan Perempuan Surabaya
- Khofifah Indar Parawansa: Jadikan Natal Sebagai Momentum Menebar Cinta Kasih dan Menguatkan Kemanusiaan
- Sambut Natal, Pemkot Surabaya Bersama Yayasan Mawar Sharon Peduli Berbagi Lewat Layanan Pengobatan Gratis
Di tengah banyaknya konflik, krisis, dan ketidaksepakatan, Paus mengatakan, dunia seakan terbiasa dengan "tragedi" dan meresponsnya dalam diam.
"Mari kita minta kekuatan-kekuatan dunia membuka dialog. Pada hari raya ini, marilah kita memohon untuk membangkitkan hati setiap orang terhadap kerinduan rekonsiliasi dan persaudaraan," ujar Paus, seperti dikutip Anadolu Agency.
Menyoroti konflik Suriah, Paus mengatakan, banyak korban dan jumlah orang terlantar yang tidak terhitung jumlahnya. Sementara begitu banyak orang juga telah mengabaikan konflik Yaman, menyebabkan kematian setiap hari.
“Mari kita ingat juga, ketegangan berkelanjutan antara Israel dan Palestina yang berlarut-larut tanpa resolusi, dengan konsekuensi sosial dan politik yang semakin serius,” kata Paus.
Tidak hanya itu, Paus juga membahas situasi di Afghanistan, dan berharap untuk rakyat di sana.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Berpeluang Ikuti Konklaf di Vatikan, Kardinal Ignatius Suharyo Bisa Pilih Paus Baru
- Presiden Prabowo Berbelasungkawa Atas Wafatnya Paus Fransiskus