Situasi dinamika politik Kota Blitar yang masih belum menentu memunculkan isu hanya akan ada calon tunggal.
- Sengsarakan Rakyat Tapi Akomodir Pengusaha Minyak Goreng
- Prabowo-Gibran Diyakini Menang Satu Putaran
- Survei LSI: Prabowo-Gibran 35,9, Ganjar-Mahfud 26,1, Amin 19,6
Sejumlah partai politik belum memberikan rekomendasi bagi calon yang diusung dalam pilkada Kota Blitar.
Sejauh ini yang beredar di media, Bambang Rianto atau akrab dipanggil Bambang Kawit dan Hengky Kurniawan yang mendapatkan surat tugas dari PDIP untuk maju pilwali Kota Blitar. Tapi bukan rekomendasi.
Mohammad Trijanto yang merupakan aktivis anti korupsi menilai proses demokrasi di Kota Blitar terkesan elitis dan bersifat tertutup dalam penjaringan calon yang diusungnya.
"Ini degradasi moral politik dimana seharusnya partai politik menjadi cerminan keterwakilan demokrasi untuk masyarakat. Tapi sekarang sarat dengan lobi-lobi tertutup. Ini tidak lebih menjadi alat tujuan bagi segelintir orang. Intinya semua soal duit bos," kata Trijanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (13/7).
Menurut Trijanto, penjaringan calon seharusnya menggunakan cara elegan dan demokratis. Salah satunya dengan menggelar mimbar bebas yang bisa disaksikan oleh semua orang. Dari mimbar bebas ini partai bisa menilai kapasitas setiap calon yang ikut penjaringan di partainya.
"Salah satu tolok ukur dalam penjaringan calon adalah mimbar bebas yang dilihat oleh masyarakat. Sehingga terlihat kapasitas dan kapabilitas visi misi yang disampaikan serta respon tanggapan masyarakat. Tidak hanya mengandalkan lobi lobi tertutup di Jakarta," ujar Trijanto.
Sayangnya yang terjadi saat ini, lanjut Trijanto, bukan pesta demokrasi rakyat melainkan pesta elit politik. Padahal Kota Blitar tidak kekurangan tokoh. Cuma mereka tidak dekat pemilik modal untuk menopang operasional proses pemikukada yang berpotensi pragmatis.
"Percuma diadakan pemilukada 2024 yang habiskan anggaran sekitar Rp 25 miliar, kalau ujung ujungnya cuma bumbung kosong. Masak mufakat dulu antar elit parpol dalam menentukan pemenang, lalu seakan-akan terjadi musyawarah melalui pemilihan kepala daerah, praktik demokrasi sepertinya terdegradasi oleh kepentingan elit," demikian Trijanto yang juga bacalon pilkada Kota Blitar.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Seruan Rakyat Blitar: Pilih Pemimpin Berjiwa Besar dan Tidak Salahgunakan Kekuasaan
- Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ratu Adil: Saatnya Rekonsiliasi Nasional
- Didukung Relawan Militan dan Tokoh Parpol, Trijanto Berpeluang Ramaikan Pilkada Blitar 2024