Pindahnya kader PDIP, Akhyar Nasution ke Partai Demokrat bukan terlalu ambisi seperti penilaian banyak kalangan.
- Gerindra Jabar Berharap Iwan Bule Bisa Dorong Elektabilitas Partai dan Prabowo
- Duet Sipil-Militer Paling Diminati, Nama Jenderal Andika Muncul Ke Permukaan
- Tokoh Senior Minta Kader Muda Waspada Golkar Dibajak Kekuatan Gelap
Politikus Demokrat, Yan A. Harahap menanggapi penilaian Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat soal pindahnya Akhyar Nasution yang kini menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Walikota Medan.
Dikatakan Yan, tudingan ambisi seharusnya dialamatkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab lanjut Yan Harahap, ambisi Jokowi tampak saat anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution maju dalam percaturan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Menurutnya, pencalonan mereka di Solo dan Medan, terkesan "dipaksakan" oleh orang nomor satu di Indonesia itu.
"Djarot, Djarot, bukannya yang terlalu berambisi akan kekuasaan itu Jokowi? Anak dan mantu “dipaksakan’ maju Pilkada? Belum lagi besan dan iparnya?" katanya dalam akun Twitter pribadinya sebagaimana dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/7).
Sebelumnya Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat sempat menyindir kepindahan Akhyar Nasution dari PDIP ke Partai Demokrat.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa partainya tidak akan mencalonkan kepala daerah yang memiliki kinerja dan track record yang buruk. Apalagi jika kepala daerah itu hanya berburu kekuasaan politik semata.
"Kader partai harus berdisiplin dan berpolitik, bukan untuk berburu kekuasaan politik," demikian Djarot.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Beli Migor Curah Pakai PeduliLindungi atau NIK Bikin Repot
- Bendera LGBT di Kedutaan Inggris, PKS: Jangan Provokasi Rakyat Indonesia
- JMSI Anggap UU PDP Ancam Kerja Jurnalistik