Semakin merosotnya kepercayaan publik kepada pemerintah seperti tercatat dalam survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia, buntut dari kenaikan harga kebutuhan pokok dan gaduh masalah perpanjangan jabatan presiden.
- Kalau Merasa Kasus Johnny Plate Intervensi Politik, Nasdem Harus Tegas Mundur dari Kabinet
- Tak Terpengaruh Petisi Akademisi, Relawan di Gresik Jatim Pastikan Tetap Solid Untuk Kemenangan Prabowo-Gibran
- Hari Bhayangkara ke-77, Gus Sadad: Peran Polri Menjaga Jatim Tak Bisa Diabaikan
"Kenaikan harga dan bising tiga periode sangat buruk bagi persepsi Presiden di mata publik," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengomentari hasil survei itu, Senin (16/5).
Kenaikan harga kebutuhan pokok khususnya minyak goreng, kata Mardani, sangat memberatkan ekonomi masyarakat.
Begitu juga isu tiga periode, lanjut anggota Komisi II DPR RI ini, memunculkan kekhawatiran akan kesetiaan Presiden Joko Widodo pada demokrasi.
"Rakyat bertanya seberapa setianya Presiden pada jalan demokrasi. Ini lampu kuning bagi Presiden," tandasnya.
Dalam survei yang dipaparkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi saat ini berada di angka 58,1 persen, terbagi 8 persen responden menjawab sangat puas, dan 50,1 persen cukup puas.
"Lalu yang kurang puas 29,1 persen, tidak puas sama sekali 6,1 persen, total 35,1 persen," kata Burhanudin dalam jumpa pers, Minggu (15/5).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pj Gubernur Dari Militer di Aceh Langkah Mundur
- Sindir PKB, Golkar: Kalau Mau Gabung, Gak Usah Minta Macam-macam
- Survei LSI soal Cawapres: Ridwan Kamil, Sandiaga dan Erick Thohir Tertinggi