Sikap Pemerintah yang tidak dapat memaksimalkan produksi migas di saat harga jualnya sedang bagus disayangkan oleh wakil rakyat di Senayan.
- Isu Pemakzulan Gibran, Begini Sikap PKS
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Share Holder Agreement, Bank Jatim Tanda Tangani PKS Dengan Bank NTB Syariah
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto mengatakan, dalam kondisi sekarang investasi dan produksi di sektor Migas seharusnya meningkat. Menurut Mulyanto, kenaikan harga minyak dunia adalah insentif alamiah yang sangat menguntungkan bagi produsen minyak.
"Ini kesempatan yang baik namun kelihatannya kita tidak dapat merespons peluang tersebut dengan baik. Karenanya sulit bagi kita untuk mengejar target lifting tahun 2022," ujar Mulyanto seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/10).
Mulyanto menilai, Pemerintah kurang serius mewujudkan target 1 juta BPH pada tahun 2030. Faktanya, yang terjadi bukannya kenaikan lifting minyak tetapi malah penurunan dari tahun ke tahun. Termasuk di saat harga migas sedang bagus-bagusnya.
"Ini kan menyedihkan," imbuhnya.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Mulyanto mendesak Pemerintah mengokohkan kelembagaan badan pengelola hulu Migas. Ia tidak ingin pengelolaan Migas seperti saat ini yang dikelola oleh lembaga setingkat satuan kerja.
"Di sisi lain penguatan kelembagaan SKK Migas juga sangat penting. Jangan sekedar sebuat Satker yang bersifat sementara," ujarnya.
Mulyanto menambahkan Pemerintah juga perlu menata aspek perizinan, baik di tingkat Pemerintah daerah maupun kementerian teknis di tingkat pusat. Tujuannya agar investor semakin tertarik dengan segala kemudahan yang disediakan.
"Selain itu dukungan kebijakan fiskal dan non fiskal sangat dibutuhkan. Karena dengan dukungan ini memungkinkan investor dapat lebih aman dan nyaman menanamkan uangnya lebih banyak lagi di dalam negeri," pungkas Mulyanto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Isu Pemakzulan Gibran, Begini Sikap PKS
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Share Holder Agreement, Bank Jatim Tanda Tangani PKS Dengan Bank NTB Syariah