Pemerintah dianggap tidak paham situasi pandemik Covid-19. Hal ini menyusul [ermintaan Presiden Joko Widodo kepada pemerintah daerah untuk tidak memaksakan penerapan new normal.
- Capres Pilihan PPP Diumumkan Awal Tahun 2023
- Sejenak di Rapimnas Golkar, Gibran Bertolak ke Cikeas
- Sambut Harlah Ke-95 NU, Gus Nabil: Setia Mengawal NKRI
Deputi Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman mengaku kebingungan dengan sikap Jokowi.
Dia menilai bahwa pemerintah terlihat plin-plan karena tidak mengerti apa yang sedang dihadapi.
"Bukankah presiden sebelumnya meminta kita semua untuk bersiap hidup berdampingan bersama Covid-19, bersiap untuk menjalani kehidupan new normal supaya ekonomi kembali bergerak?" Katanya dilansir Kantor Berita RMOLJakarta, Minggu (12/7).
"Ini semua membuktikan bahwa pemerintah memang tidak siap dengan skenario dan mitigasi menghadapi pandemik Covid-19," sambung mantan ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI itu.
Menurutnya, grafik lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa wilayah terjadi lantaran pelaksanaan PSBB cenderung berjalan dengan tidak disiplin. Hal itu menyebabkan transmisi tidak terhenti dan justru terus mengalami peningkatan signifikan.
Dirinya pun mengaku sudah mengingatkan agar pemerintah jangan selalu mendengarkan masukan para ekonom dan pebisnis. Dalam keadaan pandemik seperti ini, masukan dari para ilmuwan dan ahli penyakit menular jauh lebih penting
"Lebih baik kita memprioritaskan kemanusiaan daripada mengejar angka-angka ekonomi. Toh peningkatan ekonomi sulit tercapai jika makin banyak masyarakat yang sakit dan terinfeksi Covid-19," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Perpres Dana Abadi Pesantren Diteken, Nasdem Bondowoso Apresiasi Presiden Jokowi
- PKS se-Jawa Timur Gelar Pelatihan TFT Saksi Pemilu, Kang Irwan: Siap Amankan Target Suara dan Kursi PKS
- Kiai Said Aqil: Anies Nasionalis dan Agamis, Gak Perlu Diragukan