Polemik soal Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang mencuatkan wacana penggunaan hak interpelasi oleh Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, berakhir damai.
- Dinkes Surabaya Keluarkan SE Kewaspadaan Dini Terhadap Penyakit Gangguan Ginjal Akut
- Polresta Sidoarjo Buka Gerai Vaksinasi Kedua Untuk 1000 Warga
- Perhatian Tiada Henti Pemkot Surabaya ke Keluarga Yutriana, Mulai dari Bantuan Sembako hingga Dandan Omah
Para pihak itu adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Edi Santoso, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni, dan Anggota Fraksi Agung Prasodjo.
Musyawarah difasilitasi pimpinan DPRD Surabaya, yaitu ketua Adi Sutarwijono, Wakil Ketua Laila Mufidah, AH Thony, dan Reni Astuti.
â€Saya bersyukur, polemik yang ramai di media massa, pihak diselesaikan dengan musyawarah. Jalan ini yang dianjurkan oleh Tata Tertib DPRD Surabaya. Model musyawarah seperti ini juga sesuai corak kepribadian bangsa kita yang Pancasilais,†ujar Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono.
Polemik soal Stadion GBT bermula saat kunjungan Menpora Zainuddin Amali ke stadion kebanggaan arek-arek Suroboyo itu pada Minggu (3/11). Ketika itu, Zainuddin Amali batal masuk karena stadion terkunci.
Kehadiran Zainuddin sendiri untuk mengecek fasilitas di Stadion GBT yang bakal menjadi salah satu venue untuk Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Kejadian itu membuat Fraksi Partai Golkar memunculkan wacana penggunaan hak interpelasi kepada Walikota Risma.
â€Hari ini kita duduk bersama, bicara dari hati ke hati, merajut saling pengertian dan memahami peristiwa tersebut. Semuanya saling legowo. Kesimpulannya, ke depan, kita semua harus saling meningkatkan koordinasi, supaya miskomunikasi dan miskoordinasi tidak terulang lagi,†ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Adi mengatakan, musyawarah antar pihak yang sempat miskomunikasi hari ini menjadi momentum untuk memperkuat kekompakan seluruh jajaran di Surabaya dalam menyambut Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
â€DPRD bersama Pemkot Surabaya bertekad untuk menggolkan Kota Pahlawan ini sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Kita semua ingin bila Surabaya sukses menjadi tuan rumah event dunia. Masyarakat Surabaya dan para pencinta sepak bola pasti bangga melihat Surabaya semakin menjadi kota berkelas internasional dan bisa membawa harum nama bangsa di pentas dunia,†jelas Adi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jurnalis Bojonegoro Diancam dan Disebut Bodoh Saat Konfirmasi Pemberitaan
- Masuk Polres Kediri Kota, Wajib Scan Barcode Aplikasi PeduliLindungi
- Biaya Sertifikat Program PTSL di Magetan Membengkak 4 Kali Lipat