Gerakan ganti Bupati Blitar sedang ramai jadi perbincangan di Kabupaten Blitar. Salah satu calon bupati, Moh Trijanto berhasil unggul dari petahana, Rijanto dalam sebuah poling.
- Komisi I DPR Apresiasi Kemenlu Cepat Evakuasi 55 WNI yang Disekap di Kamboja
- Diberhentikan KPK dengan Hormat, Novel Bawesdan: Alhamdulillah Meninggalkan Legasi yang Baik
- Kabupaten Probolinggo Tunda Pilkades di Dua Desa
Pantauan Kantor Berita , ada tujuh orang yang masuk dalam polling. Di antaranya Rijanto, Bupati Blitar; Marhaenis Urip Widodo, Wakil Bupati Blitar; Abdul Aziz, Pegiat UMKM; Trijanto, Aktivis Antikorupsi KRPK; Masluchi Syaifullah, Ketua Muslimat NU; Imron Nafifah, Ketua Fatayat NU; dan Niko Bagus Karuniawan, Pengusaha Milenial.
Dari poling yang dibuat pada Senin (23/12) lalu tersebut, tercatat sebanyak 1.096 telah melakukan vote.
Hasilnya, Trijanto menempati posisi pertama dengan 313 pemilih atau 28.56 persen. Di urutan kedua ditempati Rijanto dengan 258 pemilih atau 23.54 persen.
Urutan ketiga ditempati Abdul Aziz dengan 182 pemilih atau 16.61 persen. Dan, Niko Bagus Karuniawan menempati urutan keempat dengan 140 pemilih atau 12.77 persen.
Di posisi kelima Marhaenis Urip Widodo dengan 103 pemilih atau 9.40 persen. Di posisi keenam Masluchi Syaifullah dengan 56 pemiih atau 5.11 persen. Terakhir Imron Nafifah dengan 44 pemilih atau 4.01 persen.
Menurut info yang didapat dari grup salah satu calon bupati, poling dilakukan karena sebagian besar masyarakat menginginkan ada pergantian kepala daerah pada Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Trijanto saat dimintai tanggapan terkait poling mengaku kaget. Dia mengaku baru mengetahui adanya poling dari seorang teman.
"Saya tahunnya kemarin siang dan kaget. Dikirimi beberapa kawan. informasinya polling ini sdh tersebar du beberapa grup Medsos dan WhatsApp di Kabupaten Blitar,†terang Trijanto pada Kantor Berita , Rabu (25/12).
Trijanto juga mengaku kaget bisa mendapatkan poling terbanyak. Padahal hampir 80 persen pendukungnya mayoritas tidak mengenal android.
"Teman-teman saya banyak petani, buruh, nelayan. rakyat pedesaan, honorer, pegawai tidak tetap, tenaga lepas harian dan kaum marginal lainnya. Saya kaget saja,†jelasnya.
Lucunya, lanjut Trijanto, namanya dimasukkan dalam poling tidak lengkap. "Ya nama saya ditulis tidak lengkap, seharusnya M Trijanto ditulis Triyanto Aktivis Anti Korupsi KRPK saja,†ucapnya tertawa.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tolak Syarat yang Diajukan Kremlin, Zelensky: Ini Namanya Ultimatum, Kami Tidak Bersedia!
- Pria Bawa Poster di Blitar Ditangkap, Mardani: Dia Tak Menghina Presiden
- Kembali Ngekor Jokowi, Suara PPP Bisa Jeblok