Politikus Gerindra Fadli Zon tak puas dengan progres vaksinasi di tanah air. Tak seperti di Amerika serikat, ia menilai vaksinasi di Indonesia terbilang lambat.
- Ini Imbauan DPRD Agar Kasus Bullying PPDS Tidak Terjadi Di Jatim
- Jangan Sampai Ketinggalan, Ayo Imunisasi Polio Gratis di Puskesmas Terdekat!
- Waspadai Varian Omicron, ini Himbauan Dokter Spesialis Patologi RS UNS
Hal itu ia sampaikan saat jadi narasumber dalam acara Catatan Demokrasi bertajuk "Waspada Lonjakan! Prokes Dilanggar Virus Menyebar" pada Selasa malam (4/5).
"Di Amerika vaksinasi itu sangat cepat sekali hanya dalam 100 harinya Joe Biden (Presiden baru Amerika) itu sudah 200 juta yang sudah divaksinasi. Kita relatif lambat," kata Fadli dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Meski demikian, Fadli memaklumi, lambatnya proses vaksinasi di Indonesia lantaran terbatasnya vaksin itu sendiri.
"Dari 7 jenis vaksin yang waktu itu sudah dari Peraturan Menteri kalau tidak salah ya, baru ada 2 atau 3 Sinovac dan AstraZaneca," tandas Fadli.
Mengacu pada laporan Kemenkes RI hingga 13 Maret 2021, ada sebanyak 3.985.596 orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis 1, mencakup SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Sedangkan dosis 2 telah diterima oleh 1.454.836 orang, setara 3,61 persen dari total sasaran vaksinasi hingga tahap 2. Jika dijumlahkan antara dosis 1 dan 2, maka ada sekitar 5.440.432 dosis vaksin Corona yang sudah disuntikkan.
Laju vaksinasi yang belum mencapai target, yakni 1 juta dosis perhari, dibayangi oleh potensi kedaluwarsa stok vaksin yang ada. Masa kedaluwarsa vaksin Sinovac yang berasal dari kedatangan tahap pertama, sebanyak 1,2 juta dosis, disebut hanya sampai 25 Maret 2021.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pasien Baru Covid-19 Sehari di Atas 200 Orang, Kasus Aktif Turun 317 Pasien
- Gandeng FK Unair, Pemkot Surabaya Wujudkan Zero Stunting di Tahun 2023
- Tambahan Kasus Positif Masih di Atas 500 Orang