Pemerintah perlu menjelaskan soal kebenaran dari lonjakan kasus virus corona baru (Covid-19) di Indonesia yang disebutkan akibat varian delta.
- Warisan Kebobrokan Jokowi Nodai Keberhasilan 100 Hari Kerja Prabowo
- Survei LSI: Mayoritas Publik Puas Kinerja Polri Tersangkakan Panji Gumilang
- Bantah Ikut Campur Putusan, Jokowi: Silakan Tanya ke MK dan Pakar Hukum yang Menilai
Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengatakan, pemerintah harus bisa menunjukkan bukti riset bahwa benar varian delta ada dibalik lonjakan kasus Covid-19.
“Pemerintah harus menunjukkan bukti hasil risetnya yang meyakinkan. Apakah benar lonjakan kasus saat ini akibat varian Delta atau sebab lain, misalnya mutasi virus corona,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat (16/7).
Menurutnya, pertanyaan tersebut perlu dijelaskan sebab India yang disebut menjadi awal kemunculan varian delta telah membantah lonjakan kasus Covid-19 saat ini akibat varian tersebut.
Selain soal sebab lonjakan kasus, kata Bambang, masyarakat juga menagih penjelasan pemerintah mengapa kasus Covid-19 justru melonjak setelah pemerintah gencar melakukan vaksinasi.
“Masyarakat perlu diyakinkan bahwa vaksin yang dipakai oleh pemerintah berkualitas dengan efikasi tinggi, sebab banyak yang sudah divaksin penuh tetapi masih tertular Covid-19. Lalu apa bedanya antara yang sudah divaksin dan belum divaksin,” bebernya.
Dia mendorong pemerintah untuk melakukan riset lebih lanjut mengenai efikasi vaksin, terutama vaksin Sinovac yang menjadi andalan pemerintah.
Mantan anggota DPR RI ini menyebutkan, beberapa negara kini meragukan keandalan vaksin asal China itu, terutama terhadap varian baru virus corona seperti Delta.
Berdasarkan data Kemenkes, Indonesia hingga kini sudah menerima vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku sebanyak 115.500.280 dosis.
“Apakah pemerintah sudah meneliti dan yakin betul efektivitas vaksin itu, dan apakah China sendiri mengandalkan vaksin tersebut?” cetus Bambang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaringan Relawan Anies Baswedan Presiden 2024 Deklarasi di Sumenep
- Bukan Terorisme, Pelaku Penembakan Kantor MUI Salah Belajar Agama
- Golkar Resmi Rekom Gus Haris-Ra Fahmi di Pilkada Probolinggo 2024