Ratusan pedagang dan pemilik lapak mengantre untuk menjalani vaksinasi Covid-19 pada Senin (22/3) siang di parkiran mobil Pasar Kapasan Surabaya.
- Selisih Pasien Baru dan Sembuh Bisa Dihitung Jari, Kasus Aktif Turun 7 Orang
- Datangi Daerah Pinggiran Bondowoso, Legislator Pusat Serukan Bahaya Obat Khasiat Instan
- Ribuan Nakes di Surabaya Telah Divaksinasi Covid-19
Di sana, mereka melakukan serangkaian proses, mulai administratif, skrining, hingga menerima vaksin Sinovac dari para tenaga vaksinator.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno mengapresiasi vaksinasi pertama kali terhadap ratusan pedagang Pasar Kapasan kala itu. Dengan adanya vaksinasi itu, ia berharap perekonomian di pasar dapat aktif kembali dan mampu mendongkrak gairah masyarakat dalam beraktivitas.
"Ini adalah yang pertama kali untuk kalangan pedagang dan karyawannya. Jadi, Kapasan ini adalah pasar yang sudah mulai bangkit dari musim pandemi kemarin, tadi saya sudah mengobrol dengan beberapa pedagang. Sudah mulai bangkit, apalagi mendekati puasa dan lebaran, oleh karena itu kesadaran dari masyarakatnya dan pedagang serta anak buahnya untuk di vaksin, supaya mereka juga bisa meningkatkan imunnya dan menjaga sedini mungkin agar mereka benar-benar fit untuk melakukan jualannya," terang Anas Karno, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat memantau vaksinasi pedagang pasar Kapasan, Surabaya Senin (22/03)
Politisi asal PDIP ini, kagum dengan antusiasme para pedagang pasar yang taat prokes sembari menanti suntikan vaksin asal Tiongkok itu. Ia pun mengimbau kepada para pedagang dan pemilik lapak di pasar lainnya untuk tak perlu takut menjalani vaksinasi.
"Itulah, mengapa pedagang di vaksin duluan dan nanti akan (dilakukan) barantai dari pasar satu ke pasar yang lainnya, di pasar lainnya nanti giliran. Mereka kita kasih kesadaran, terutama untuk bosnya, untuk ikut bersama-sama (vaksinasi Covid-19). Maka, terus kita galakkan bergiliran, meskipun belum semua," ujar Anas Karno.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar, Muhibuddin mengatakan, ada sekitar 750 pedagang yang telah didaftarkan pihaknya untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Vaksinasi terhadap ratusan pedagang, pegawai, dan pemilik lapak itu berlangsung selama 3 hari kedepan.
"Dari Pasar Kapasan ini yang kita daftarkan 700an lebih, cuma nanti kan ada penambahan atau pengurangan sesuai kondisi, misalnya sakit dan lain-lain. Karena, yang kemarin kita ajukan skrining hanya data administrasi," katanya.
Ia menyebut, pihaknya telah mendaftarkan seluruh pelapak, pedagang, maupun pegawai lapak dari semua pasar tradisional yang tergabung dalam PD Pasar. Meski demikian, tak seluruhnya didaftarkan secara mulus. Lantaran, masih ditemui sejumlah pedagang yang tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam KTP maupun KK masing-masing.
"Tapi, banyak yang tidak ada NIK-nya. Karena, syaratnya kan harus ada NIK, nah yang udah ada NIKnya kita daftarkan dulu, baik KTP atau KK. Karena itu untuk tracing nasional," imbuhnya.
Ia menyayangkan para calon peserta vaksinasi yang tak memiliki KTP atau KK dengan alasan apapun. Sebab, justru akan merugikan calon peserta vaksin lantaran tak bisa mendaftar dalam vaksinasi tahap kedua dosis pertama itu.
Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Kapasan berlangsung selama 3 hari.
Pembagian kuota itu untuk menghindari penumpukan orang atau kerumunan dan untuk meminimalisasi pengurangan aktifitas berdagang di pasar.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Positif Harian Meroket Hingga 24.863 Orang, Yang Meninggal Capai 504 Jiwa
- Cegah Stunting, Surabaya Dirikan Sekolah Orang Tua Hebat
- Jelang Puncak Ibadah Haji, Jamaah Diingatkan Jaga Stamina Karena Cuaca Ekstrem Arab Saudi