Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengkritik cara Polri menangani kerusuhan 21 dan 22 Mei di Jakarta.
- Terdakwa Harvey Moeis Divonis Ringan, Pantas Korupsi Makin Merajalela
- Ketua LD PWNU Jatim KH Syukron Jazilan Dorong Agar Bamusi PDIP Terus Berkembang dan Diperkuat
- Luhut, Minta Maaflah Ke Rakyat Yang Sudah Dimakamkan!
Menurut Feri, saat ini Polri dianggap lebih memprioritaskan pengungkapan kasus percobaan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional. Padahal, penuntasan kasus tewasnya sembilan korban saat kerusuhan sama pentingnya.
"Penjelasan Polri terkait upaya pembunuhan terhadap empat pejabat publik tersebut juga tidak menjawab pertanyaan masyarakat,†ungkapnya.
Hanya dengan mengekspose para pelaku, Polri dinilai belum menjelaskan terkait motif dan tujuan para pelaku menargetkan Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gories Mere itu. Tak cuma itu, catatan Kontras terhadap Polri terkait para perusuh yang telah ditangkap juga bias.
Pasalnya, Polri langsung menyimpulkan meraka yang ditangkap termasuk sembilan orang yang tewas merupakan massa perusuh tanpa ada penjelasan apa peran mereka, penyebab kematiannya ataupun melakukan rekonstruksi di TKP hingga uji balistik terhadap proyektil peluru yang tembus ke badan korban.
"Tanpa penjelasan tersebut, maka, kesimpulan tersebut bisa memunculkan asumsi di publik terkait dengan pelaku penembakan,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ganjar Disambut Meriah Saat Kunjungi Kantor DPC PDIP Kota Madiun
- Jokowi Bekerja Untuk Rakyat Atau Ingin Patahkan Rekor SBY?
- Surya Paloh Sindir Gubernur yang Pernah Diusung Nasdem tapi Tidak Merasa