Gerakan #2019GantiPresiden cukup membuat Polri tersudut.
Pasalnya, dengan adanya beberapa kejadian penolakan hingga tidak
diizinkannya aksi, publik menilai Polri berat sebelah.
- KPU Akan Verifikasi Lapangan Ribuan Data Pemilih Yang Disoal Bawaslu
- Mencoblos di TPS 19, Khofifah Ajak Warga Jatim Gunakan Hak Pilih Di Pilkada Serentak 2024
- Relawan Jokowi Bocorkan Reshuffle: Erick dan Nadiem Dicopot, Luhut Dirotasi
Dengan gerakan #2019GantiPresiden, kata Setyo, ini jadi persoalan sendiri lantaran presiden adalah sebuah lembaga.
"Kenapa nggak bilang saja ganti Jokowi. Yang jadi pertanyaan, masyarakat ganti presiden mau diganti apa. Kalau dia mengatakan ganti Jokowi atau dukung Prabowo monggo. Kita berikan kanal," jelas Setyo.
Menurut Setyo, jika ada gerakan massa harus jelas arahnya agar tidak menimbulkan kegaduhan publik yang membuat banyaknya gesekan.
"Saya melihat bahwa ini harus jelas lah. Kalau mau kampanye ikutilah kampanye, kalau mau gerakan sosial jangan provokasi masyarakat," demikian Setyo. [RMOL]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Makna Lukisan Bung Karmo Yang Diberikan PDIP Jatim Ke Gerinda
- Sejumlah Menteri Ingin Nyapres di 2024, Ini yang Dikhawatirkan Nasdem
- Unggul Versi Hitung Cepat untuk Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Minta Simpatisan Tak Merayakan Secara Berlebihan