Prabowo Subianto ikut berduka atas meninggalnya enam orang warga akibat insiden yang terjadi pada bentrok melawan polisi, Rabu (22/5) dini hari.
- PDIP Harus Ambil Langkah Tegas Kritik Jokowi
- PPP Bisa Ikuti Jejak PKB, Tinggalkan PDIP Lalu Bentuk Koalisi dengan PKS-Demokrat
- Museum Tokoh Bangsa yang Diresmikan Anies Dikagumi Sejarawan Australia
"Innalilahi wainnailaihi rojiun. Kami, mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya enam orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam dan dini hari yang baru lalu," ucapnya dalam jumpa pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/5).
Menghindari korban semakin bertambah, mantan Danjen Kopassus ini pun meminta semua pihak untuk menahan diri. Konkretnya pihak kepolisian dan aparat TNI dimintanya untuk tidak melakukan tindakan represif.
Sementara itu, semua pengunjuk rasa pun dimintanya untuk tidak mudah terpancing dengan segala bentuk provokasi dan tidak melakukan kekerasan fisik.
"Termasuk kepada seluruh pejabat publik, kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi, apalagi di bulan Ramadan yang suci dan baik ini," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaringan Kiai Kampung Nilai Eri Cahyadi Lebih Dekat Dengan Kultur NU
- Gerakan Perempuan: Hotman Paris Sudah Langgar Batas Moral dan Etika
- Survei ARCI: Tren Elektabilitas Prabowo Terus Meningkat Ungguli Ganjar di Jatim