Manuver Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk merapat ke kubu pemerintah mendapatkan banyak kritikan dari para pendukungnya.
- Konstituen Minta Dewan Pers Buka Draf Perpres Media Berkelanjutan
- Sri Mulyani Mau Naikkan Tarif PPN, HIPMI: Kebijakan Pragmatis dan Tidak Pro Rakyat
- Pakar Politik Sebut Ditangkapnya Azis Syamsuddin Momen Golkar Bersihkan Kader Terlibat Kasus Korupsi
Atas alasan itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menyerankan kepada Prabowo untuk segera menjalin komunikasi ke para pendukung dan menjelaskan alasan di balik langkah-langkah strategis yang ditempuh.
"Termasuk pilihan bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi. Hal ini agar Prabowo tidak dianggap elitis dan hanya memanfaatkan dukungan pemilihnya saja," ujarnga dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/10).
Pada Jumat (11/10) lalu, Prabowo Subianto berkunjung ke Ruang Garuda, Istana Negara, Jakarta. Dia datang untuk menemui Presiden Joko Widodo.
Ada banyak perbincangan di antara keduanya, mulai dari pemindahan ibukota hingga kemungkinan Gerindra merapat ke barisan pemerintah. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Ferdy Sambo, Politisi PPP Usul UU Kepolisian Direvisi
- Gabung PPP, Sandiaga Uno Makin Berpeluang jadi Cawapres
- Lolos Ke Senayan, Dina Lorenza Bangga Dan Terharu