Prajurit TNI Tewas Ditembak Kelompok Separatis- Komisi I: Bukti Lemahnya Kepemimpinan Panglima TNI

Anggota Komisi I DPR Andreas Pareira merasa geram atas meninggalnya Prajurit TNI Prada Usman Hambelo yang gugur dalam tugas akibat serangan Kelompok Separatis Bersenjata di Nduga pada pekan lalu (Sabtu, 20/7).


"Saya sudah berkali kali menyampaikan Panglima TNI harus tegas, harus jelas. Bagaimana mungkin rakyat dan prajurit TNI dibantai terus menerus, sedangkan Panglima TNI tenang-tenang saja. Ini nyawa prajurit, nyawa manusia tidak bisa serta merta dikorbankan begitu saja. Ini contoh krisis kepemimpinan Panglima TNI, mau sampai kapan, mau sampai berapa banyak lagi nyawa prajurit jadi korban keganasan Kelompok Separatis Bersenjata," kata Andreas dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (24/7).

Andreas menegaskan sikap Panglima TNI tidak tegas dan tidak mengerti harus berbuat apa, terbukti prajurit dibantai terus menerus di tempat yang sama.

"Ini jelas konsep operasi yang salah karena pengetahuan operasi Panglima yang sangat minim. Dalam hal ini Panglima TNI harus bertanggung jawab. Ini bukti lemahnya kepemimpinan Panglima TNI. Ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut. Wibawa Pemerintah akan jatuh karena kealpaan negara dalam menjamin keselamatan rakyatnya," demikian Andreas.

Sebelumnya, Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhamad Aidi menyampaikan, para personel TNI secara tiba tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter. Pelaku diperkirakan berjumlah 4- 5 orang.

Peristiwa penembakan itu terjadi ketika pasukan TNI yang mengawal pembangunan Jalan Trans-Papua sedang beristirahat dan melaksanakan ibadah shalat.

Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Baku tembak antara anggota TNI dan kelompok separatis terjadi cukup singkat.

Karena pertimbangan keamanan, dan medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, pengejaran dihentikan.

Setelah peritiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melakukan konsolidasi dan pengamanan setempat.

Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news