Batik merupakan jendela kebudayaan bangsa Indonesia. Motif dan warnanya memiliki sarat filosofi. Keindahan batik tidak lagi dinikmati sekadar di atas bentangan kain. Tapi juga sudah diterapkan di berbagai medium.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Begitu urai Presiden Joko Widodo tentang Batik dalam memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
“Batik membawa waja Indonesia ke hadapan dunia,” tuturnya lewat akun media sosial Instagram, Minggu pagi (2/10).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa batik memiliki beragam kelebihan dan keunikan. Atas kedua hal tersebut juga, batik berhasil melintasi berbagai zaman.
“Dengan segenap kelebihan dan keunikannya itu, keindahan batik bertahan melintasi zaman,” tegasnya.
Penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional dilakukan di era Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat Keputusan Presiden 33/2009. Langkah ini dilakukan usai UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya tak benda.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik