Ketua Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Banyuwangi, Danu Budiyono, mengkritisi penjualan sebagian saham milik Pemda Banyuwangi di PT Merdeka Cooper Gold TBK (MDKA).
- Puluhan Ribu Ton Beras Asal Vietnam Dibongkar di Probolinggo
- Gandeng WHO, Pemkot Surabaya Rumuskan Langkah Menuju Kota Layak Sehat Internasional
- Penataan Lanjutan, Kawasan Serambil Ampel Akan Dijadikan Pasar Syariah
"Bukankah dulu, Golden Share yang sebesar 10 persen itu akan menjadi warisan bagi anak cucu dalam jangka panjang. Bahkan, bisa melampaui kepemimpinan Bupati waktu itu?. Tapi fakta hari ini sebagian sahamnya kok dijual murah?," kritik Danu kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (19/6).
"Yang aneh lagi, kenapa saham milik Pemda Banyuwangi dijual di akhir masa jabatan Bupati Anas, dan itu juga satu hari paska coblosan Pilkada Banyuwangi 9 Desember 2020. Yang mana istri bupati menjadi kandidat cabup, jangan sampe publik berasumsi macam-macam, menduga ada permainan kotor disitu," ulasnya.
Biar tidak ada kejanggalan lain lagi, Danu meminta, Pemerintah Banyuwangi periode ini untuk menjelaskan secara detail, saham Pemda Banyuwangi di PT MDKA yang awalnya sebesar 10 persen itu tinggal berapa, penggunaannya, dan siapa yang mengurus saham atau adakah perwakilan Pemda di PT Bumi Suksesindo (BSI) selaku anak perusahaan PT MDKA.
"Sebaiknya bupati mencabut IUP PT BSI itu, atau patahkan asumsi publik dengan penjelasan dan pembuktikan di depan DPRD," tegasnya.
Selanjutnya, Danu juga mengaku geram dengan sikap Pemda Banyuwangi yang memberi diskon kepada pembeli sahamnya, PT Bahana Sekuritas, yang setara Rp 28,6 miliar. Parahnya lagi, ada selisih laporan dengan hasil penjualan.
"Nilainya juga fantastis Rp 285 juta lebih, kemana uang sebesar itu," sebut pendiri Gerakan Rakyat Banyuwangi Bersatu itu.
Sebelumnya diberitakan, Fraksi Demokrat DPRD Banyuwangi mempertanyakan kejanggalan penjualan sebagian saham pemerintah daerah (Pemda) Banyuwangi pada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebagai perusahaan induk dari PT Bumi Sukesindo (BSI) dan PT Damai Sukesindo (DSI).
Terkuaknya penjualan sebagian saham Pemda Banyuwangi itu dalam Pemandangan Umum (PU) Fraksi setelah Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan nota penjelasan (NP) atas diajukannya Raperda Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2020.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rakor Bersama Menko PMK dan Kepala BNPB di Grahadi, Pj Gubernur Adhy: Upaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi
- Pemkot Surabaya Siapkan Semua Aspek Hingga Raih Terbaik di Jatim dan Penilaian Integritas Tertinggi Nasional dari KPK
- DLH Lumajang Bentuk Tim URC Tangani Tumpukan Sampah Dilokasi Pengungsian Korban APG Erupsi Semeru