Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan bahwa industri penyiaran berkontribusi terhadap produk domestik bruto melalui sub-sektor informasi dan komunikasi serta penciptaan lapangan kerja. Sedangkan secara tidak langsung, industri penyiaran memiliki multiplier effect pada sektor lain.
- Target 10 Kursi, Golkar Kabupaten Probolinggo Gelar Safari Bareng Pengurus Pleno
- Cegah Krisis Lingkungan, NU Dukung Penerapan Pajak Karbon
- Gerindra Pastikan Tak Usung Ahmad Dhani di Pilkada Surabaya
Hal itu disampaikan Puan saat menjadi pembicara utama seminar nasional memperingati Hari Penyiaran Nasional Ke-88, Selasa (30/3). Seminar tersebut diadakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), di Surakarta. Puan hadir secara virtual dalam seminar yang mengangkat tema "Penyiaran Sebagai Pendorong Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi".
"Berbagai program yang dikeluarkan media penyiaran dapat mempengaruhi pola dan preferensi konsumsi masyarakat yang tentu berujung kepada kinerja perekonomian," kata Puan, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Menurutnya, melalui lembaga penyiaran, berbagai informasi dan potensi keunggulan ekonomi suatu daerah akan diketahui dan lebih dikenal masyarakat maupun pelaku usaha di daerah lain, bahkan hingga ke luar negeri.
"Dengan penyebarluasan informasi dan potensi ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian daerah tersebut," tegasnya.
Puan mengajak para pelaku media penyiaran agar melihat kemajuan teknologi sebagai sebuah kesempatan. Khusus di masa pandemi ini, Puan mengajak media-media penyiaran di seluruh Indonesia dapat terus membangkitkan semangat gotong royong bangsa Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan dampaknya.
"Saya yakin bahwa ketika penyiaran kita semakin kuat maka ekonomi Indonesia bisa semakin hebat," ungkapnya.
Kepada para pelaku industri penyiaran, Puan berpesan agar di tengah banjirnya informasi di media sosial maka media penyiaran harus menjadi seperti dataran tinggi tempat orang bisa merasa aman, terutama aman dari hoax.
Puan sangat berharap pelaku industri penyiaran menyampaikan informasi yang kredibel dan terkonfirmasi, memegang kaidah-kaidah jurnalistik, dan turut mencerdaskan kehidupan masyarakat.
"Dan merasa aman karena program-program non berita seperti program siarannya juga mengikuti P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran)," tutup mantan Menko PMK itu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengumuman Koalisi Demokrat Bersama PKS dan Nasdem Tidak Perlu Tergesa-gesa
- Eri-Armudji Explore Surabaya Bareng Milenial, Dari Makam Religi hingga Warung Kopi
- Survei Kepemimpinan PSI: Elektabilitas Airlangga Hartarto Tertinggi sebagai Tokoh Paling Diinginkan Publik