Banjir yang sudah terjadi sejak satu pekan yang lalu di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan membuat Warga setempat terganggu aktivitasnya yang keseharianya Sebagi seorang petani dan dan pedagang.
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Eksis Hingga Generasi Ketiga, Khofifah: Tenun Ikat Parengan Lamongan Bukti Kekuatan Ekonomi Kreatif Jawa Timur
- 180 Sapi di Lamongan Terjangkit PMK, 15 Ekor Mati
Ahmad Saifuddin Zuhri Kepala Desa Tiwet , saat dihubungi mengatakan, selain merendam puluhan rumah, banjir juga membuat akses jalan antar desa dan juga kabupaten terputus. Sementara untuk ketinggian banjir yang menerjang desa yang ia pimpin itu bervariasi, dari 20 hingga 50 cm.
"Banjir sudah terjadi satu Minggu ini mas, dan hari ini banjir semakin meluas, kalau beberapa hari yang lalu hanya belasan rumah yang terendam, tapi hati ini sudah 20 lebih rumah yang kebanjiran," kata Saifuddin, kepada Kantor Berita RMOLJatim , Selasa (14/11)
Saifuddin mengatakan , diperkirakan banjir yang terjadi di desanya itu akan semakin parah. Mengingat intensitas hujan yang terjadi sangat lebat dan juga berlangsung lama. Banjir sendiri tak hanya terjadi di tahun ini, namun banjir juga pernah terjadi pada tahun sebelumnya dan semakin parah.
Pemerintah sendiri, lanjut Saifuddin juga sudah berupaya memompa air dan dibuang ke sungai Bengawan Solo.
"Tahun lalu banjir malah lebih parah, dan prediksi saya banjir tahun ini, kalau tidak segera diatasi maka tidak jauh beda dengan banjir yang terjadi sebelumnya dan sebenarnya pompa air yang berada di pintu air bekerja, dan air ini tidak bisa dibuang langsung ke Bengawan Solo karena air disana juga sedang naik," terangnya
Sebenarnya, sambung Saifuddin warga setempat sudah terbiasa dan tidak apa-apa dengan kondisi banjir yang setiap tahunnya terjadi di wilayah itu. Asal banjir itu tidak menggenangi akses jalan warga. Warga sendiri sangat berharap agar pemerintah dapat meningkatkan jalan raya yang biasanya dilalui oleh para warga.
"Kalau rumah dan juga sawah terendam itu gak masalah bagi warga kami, tapi kalau jalan yang terendam ini lah yang menjadi persoalan besar, karena sudah pasti akan menganggu aktivitas masyarakat. Maka dari itu harapan kami tolong pemerintah daerah bisa menanggulangi hal ini," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gerak Cepat Tangani Banjir Akibat Luapan Sungai Karangpilang
- 97 Hektar Sawah dan Ratusan Rumah di Gresik Terendam Banjir
- Dokter Benjamin Soroti Masalah Banjir di Sidoarjo: Perlu Langkah Konkret untuk Perbaikan Infrastruktur