Meski sudah memiliki kartu tani dan sudah mengajukan pupuk ke kios terdekat, seorang petani terong di Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora, mengaku masih kesulitan mendapatkan pupuk.
- Petani Kini Bisa Beli Pupuk Bersubsidi Hanya Pakai KTP
- Kementan diminta Tunda Pembelian Pupuk dengan Kartu Tani
Petani Sukir (58) warga dukuh Ketangar, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora. Ia memiliki sebidang lahan di Kelurahan Kunden.
Lahannya saat ini ditanami terong, usai panen Bawang merah bulan lalu. Kini terongnya sudah mulai dipanen, dan untung besar.
Namun ia mengaku masih kesulitan ketika mau beli pupuk subsidi, terpaksa membeli pupuk non subsidi. Namun karena ia menanam terong, lahannya hanya membutuhkan pupuk 1 kwintal saja.
"Sulit Mas, padahal saya sudah tunjukkan kartu tani saya, dan sudah daftar bulan Desember tahun lalu. Tapi sampai sekarang belum dapat, terpaksa saya beli yang non subsidi," jelas Sukir saat memanen terongnya di Kunden (9/1).
Sukir menambahkan, sudah mendaftarkan kartu taninya sejak 20 Desember lalu, katanya bulan Januari diberi pupuk namun sampai sekarang masih belum ada.
"Saya sudah daftarkan kartu tani saya 20 Desember lalu, sampai sekarang belum dapat. Terpaksa saya beli dua sak dengan harga Rp575.000. Padahal kalau pakai kartu tani sekitar Rp150.000/sak,” imbuhnya.
Menurutnya, sekarang per hektar hanya dapat jatah dua kwintal saja, padahal dulu bisa dapat banyak.
"Katanya sekarang satu hektar hanya dapat jatah satu kwintal saja, padahal dulu bisa dapat banyak," ucap Sukir.
Petani Sukir merasa seperti dianak tirikan oleh Pemerintah. Jika masa panen kadang harga hancur, sedangkan disaat harganya bagus mencari pupuk sulit.
"Semoga pupuk bisa lancar seperti dulu, agar petani bisa membelinya lancar dalam bertanam tidak sulit seperti sekarang ini," harap Sukir dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng.
Terpisah Siswanto, Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora yang mendapat keluhan dari rakyat mengatakan, ingin mengajak komisi pengawas pupuk cek ke lapangan.
"Jelang pemupukan kedua musim tanam sekarang, petani kesulitan pupuk lagi. Kami minta agar Komisi Pengawas Pupuk yang dibentuk oleh Bupati, bergerak cek ke lapangan. Apakah pupuk tidak ada, atau karena ada regulasi baru, atau menunggu apa?," tegas Siswanto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dihapusnya Kuota Impor Jangan Sampai Mengganggu Beras Petani Lokal
- Negara Harus Hadir Untuk Petani Demi Mendukung Swasembada Pangan
- Petani Kini Bisa Beli Pupuk Bersubsidi Hanya Pakai KTP