Pembunuhan pejabat tinggi militer Republik Islam Iran, Mayjen Qassem Soleimani, memperlihatkan keengganan Amerika Serikat untuk menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
- Giliran NasDem Serahkan Formulir B1-KWK Untuk Pasangan Maidi-F Bagus Panuntun di Pilkada kota Madiun
- Ditunjuk Jadi Pangkostrad, Ini Harta Kekayaan Mayjend TNI Maruli Simanjuntak
- Panglima TNI akan Pertimbangkan Penambahan Pasukan Selamatkan Pilot Susi Air
Hal itu disampaikan Rachmawati saat mengisi buku duka cita di Kedubes Iran di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa sore (7/1).
Rachma disambut Dutabesar Iran Kh. H. Azad dan sejumlah diplomat senior Kedubes Iran.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengatakan, Mayjen Soleimani datang ke Irak sebagai undangan resmi pemerintah Irak untuk membicarakan perdamaian antara pihak-pihak yang bertikai di Timur Tengah belakangan ini.
Hal itu ujar Rachma jelas dan tegas diakui oleh Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi dalam sidang Parlemen Irak yang digelar dan akhirnya memutuskan untuk mengusir tentara AS dari Irak.
"Ini adalah invasi yang nyata, melanggar Tribunal Nuremberg yang diakui dalam Resolusi 3314 Majelis Umum PBB dan ICC (International Criminal Court)," ujar Rachma.
"Pemerintah Amerika Serikat memberikan bukti kepada kita semua bahwa merekalah sesungguhnya pendukung terorisme internasional," sambungnya sambil menambahkan bahwa Soleimani adalah salah seorang tokoh penting dalam upaya melumpuhkan kelompok ISIS.
Di sisi lain, Rachma meminta agar semua pihak, terutama negara-negara di Timur Tengah agar menahan diri dan tidak terpancing provokasi Amerika Serikat ini.
"Saudara-saudara saya, pemimpin negeri Muslim, agar meningkatkan persaudaraan dan kerjasama, serta menolak pecah belah yang dilakukan Amerika ini," demikian Rachma, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soroti Kekerasan Wadas, Demokrat: Pemerintah Harusnya Menenangkan
- Menyusul Adanya Desakan MLB, Muhaimin Diminta Jalankan AD/ART Demi Iklim Kondusifitas Kader
- PR Andika Perkasa, Jangan Ada Lagi Pembangkangan UU dalam Implementasi Tugas TNI