Presiden Joko Widodo mengaku belum sempat membaca tabloid 'Indonesia Barokah' yang dianggap menyudutkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto.
- GPK Sosialisasikan Visi Misi Mundjidah Sumrambah ke Grassroot, Menangkan Jombang Melaju
- Instruksi DPP Golkar: Menangkan Hari Wuryanto di Posisi Calon Bupati Madiun 2024-2029!
- Gagasan Koalisi Partai Islam PPP-PKS Akan Berpengaruh Pada Kebijakan Politik
Hal tersebut ditanggapi Jokowi usai menghadiri Maulidurrasul-Harlah 73 Tahun di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (27/1).
"Belum. Kamu sudah baca belum? Saya baru mau cari. Kamu udah baca belum? Belum? Kalau nanti sudah dapat, saya baru baca, baru saya nanti berkomentar," ucap Jokowi menanggapi.
Tabloid tersebut sudah terbit dalam beberapa edisi. Salah satu edisinya pada Desember 2018 lalu memuat headline dengan judul ''Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik.'
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi langsung bereaksi lantaran menilai isi pemberitaan tabloid Indonesia Barokah tak sesuai dengan kode etik jurnalistik yakni Pasal 1, 3, 4 dan 8. Bahkan cenderung menyudutkan Prabowo.
Karena itulah Jumat (25/1), BPN resmi melaporkan tabloid itu ke Dewan Pers.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- UEA Panggil Dubes Swedia, Kutuk Pembakaran Al Quran Berkedok Kebebasan Berpendapat
- Bansos Beras Akan Kembali Disalurkan Usai Panen Raya
- Pilkada Jombang 2024, GPK Usulkan Nyai Mundjidah Lanjut 2 Periode