Ratna Sarumpaet Dianiaya- Negara Kembali Seperti Rezim Orba

Penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet menunjukkan negara ini kembali ke era Orde Baru, dimana orang-orang yang berseberangan dengan pemerintah langsung dihabisi.


Bowo sapaan akrab Sunarno Edy Wibowo, mempertanyakan pemukulan Ratna Sarumpaet terjadi karena negara tidak hadir untuk menjamin keamanan warga.

"Negara belum bisa menjamin keamanan bagi warganya. Polri belum bisa menciptakan suasana kondusif di tahun politik ini,” terang pria yang pernah satu sel dengan almarhum Munir ini.  

Ditambahkan Bowo, adanya peristiwa ini menandakan bahwa negara belum siap menghadapi pemilihan umum (Pemilu) secara langsung.

"Kalau negara tidak siap menggelar Pemilu, ya jangan digelar. Apalagi bila Pemilu berdampak langsung pada rakyat,” terang Bowo.

Seperti diketahui, Ratna Rarumpaet merupakan aktivis yang getol mengkritisi pemerintah. Dalam Pilpres 2019, Ratna bersama Neno Warisman mendukung deklarasi #2019GantiPresiden dan menjadi Jurkamnas pasangan capres cawapres Prabowo-Sandiaga.

Keduanya sama-sama dihadang sekelompok massa saat hendak melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa daerah.

Puncaknya, Ratna dianiaya sejumlah orang tak dikenal pada Jumat (21/9) di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Namun berita tersebut baru beredar di grup WA pada Senin (1/10) dimana memperlihatkan foto Ratna dengan luka-luka lebam di ruang perawatan sebuah rumah sakit.[jen]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news