Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji angkat bicara soal pengusiran wartawan JTV oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) melalui Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser.
- Polresta Sidoarjo Tangkap Dua Pengedar Sabu
- RPH Surabaya Kenalkan Beef Patties, Produk Daging Olahan Terbaru
- Tinjau Jembatan Putus Akibat Lahar Dingin Semeru, Gubernur Khofifah Targetkan Rekonstruksi Rampung Dua Bulan
''Wali kota butuh terhadap pers, karena pers telah membesarkan namanya dan bisa menjunjung tinggi kariernya tapi juga bisa merontokkan kariernya,'' ujar Armudji kepada Kantor Berita , Kamis (11/10).
Soal pertanyaan wartawan yang kritis, seharusnya Risma bisa menerima untuk membangun dirinya. Karena menurut Armuji manusia itu tidaklah sempurna dan harus menerima kritik.
''Kita sebagai pejabat publik harus bisa menerima kritik yang membangun dan dari pers-lah kritik itu harus dibuka dan diterima,'' kata politisi PDIP ini.
Ditambahkan Armuji, Risma sebagai pejabat publik harusnya bisa mengekspos diri dengan baik, bukan malah sebaliknya. Jika Risma mengekspos dirinya dengan gaya yang tidak bagus, itu akan menjatuhkan dirinya sebagai pejabat publik.
Kendati demikian dewan tidak akan memanggil Risma terkait mengusir wartawan TV. Sebab itu hanya etika saja.
''Belum sampai pemanggilan. Lebih baik dewan pers atau PWI Jatim yang klarifikasi dengan wartawan TV,'' pungkasnya.[arf/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal Pembukaan Sekolah, Pemkab Sidoarjo Tunggu Kajian Dispendik Dan Dinkes
- Hujan Lebat Pohon Tumbang Hadang Jalan di Probolinggo
- Tangkap dan Keler Anak Di Bawah Umur Saat Razia PPKM, Satpol PP Kota Surabaya Langgar UU Perlindungan Anak