Walikota Surabaya, Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan usai kembali marah-marah dihadapkan awak media.
- Ketua FPD Sambut Baik Emil Dardak Jadi Plt Ketua Demokrat Jatim
- KPU Jatim Serahkan Santunan Kepada Ahli Waris Pantarlih yang Meninggal Dunia
- Puluhan Ulama dan Habib Datangi DPRD Jatim, Tuntut Pemilu Diulang Karena Terjadi Kecurangan
Kemarahan Risma kali ini memuncak setelah dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ia minta sebelumnya justru bergerak ke daerah lain.
Politisi PDI Perjuangan itu merasa ada pihak tertentu yang sengaja melakukan sabotase, sehingga warganya tidak bisa menjalani swab test secara maksimal.
Menanggapi amukan Risma tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menegaskan bahwa tidak ada persoalan yang bisa diselesaikan dengan cara marah-marah.
"Apapun persoalannya. Pemimpin itu emosinya harus stabil. Dan pemimpin itu harus bekerja dengan hati dan rasionalitasnya. Bukan dengan emosionalnya," ujarnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/5).
Menurut Ujang, karakter seseorang akan terlihat ketika sedang menghadapi masalah sulit. Begitu pun dengan menghadapi masalah Covid-19 di Surabaya. Itu harus diselesaikan dengan cara-cara yang elegan, bukan marah-marah.
"Agama juga mengajarkan. Jika kita sedang marah, janganlah kita mengambil keputusan. Artinya dalam menghadapi setiap persoalan, termasuk wabah corona yang menyebar di Surabaya, tak perlu dilakukan dengan marah-marah. Jika sedang marah, maka ambilah air wudhu," pungkasnya.
Pemprov Jatim telah memberikan penjelasan bahwa pengalihan dua mobil laboratorium ke berbagai daerah sudah sesuai kebutuhan dan penjadwalan. Saat ini pun mayoritas daerah di Jatim mengalami kendala keterbatasan lab PCR.
Sementara Kota Surabaya, memiliki laboratorium dengan kapasitas sekitar 800 sampel per hari. Belum lagi tambahan mobil PCR dari BIN yang berkapasitas 200 sampel per hari.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Ganjar Jadi Presiden, Komunitas Nelayan Jatim: Programnya Sukses Bantu Nelayan
- Aldi Prastianto Berkunjung ke Tokoh Ulama Situbondo, Pesan KH Faruq: Para Pemilih Wujud Rasa Persatuan
- Soal Revisi UU ITE, Baleg DPR RI: Bukan Masuk Prolegnas Prioritas 2021