Setelah adanya Operasi Tertangkap Tangan yang dilakukan KPK terhadap hakim dan panitera pengganti Pengadilan Negeri Surabaya, sidang di Pengadilan Negeri Surabaya tetap berjalan seperti biasanya.
- Ferdy Sambo Sudah Mengaku, Kabareskrim Kok Bawa Nama Tuhan dalam Pengusutan Pembunuhan Brigadir J?
- Polisi Periksa Dirjen Kemenkumham Anom Wibowo Terkait Kasus Firli Bahuri
- Pencari Kepiting Bunuh Temannya Karena Rebutan Wilayah
"Hanya saja untuk perkara yang ditangani hakim yang tertangkap ini, terpaksa ditunda dulu," kata HumasPengadilan Negeri Surabaya Martin Ginting, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (20/1).
Sementara sejauh ini, lanjut Ginting, usai OTT tersebut, ada satu ruangan hakim di lantai empat Gedung Pengadilan Negeri Surabaya yang disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang ada di dalam ruangan tersebut, karena hal itu merupakan kewenangan dari KPK.
"Kami sendiri tidak mengetahui kasus hukum yang dilakukan oleh oknum hakim berinisal IH dan seorang panitera berinisial H tersebut,. Yang jelas, ruangannya disegel, tapi belum ada penggeledahan," ujarnya.
Ia memastikan penangkapan oleh KPK tersebut berada di luar Gedung Pengadilan Negeri Surabaya.
"Hakim yang bersangkutan itu mulai bertugas sejak Mei 2020 dan belum melihat ada kasus menonjol yang ditangani. Yang jelas, tidak ada jabatan khusus, hakim biasa. Akan tetapi, pimpinan memberikan tugas sebagai hakim Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan juga pimpinan memberikan tugas sebagai Humas PHI," ujarnya.
Sebelumnya, KPK melakukan OTT tangkap tangan oknum hakim dan juga panitera Pengadilan Negeri Surabaya.
Kedua orang tersebut ditangkap, kemudian dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Catatan Natal Firli, Peran Pemeluk Agama Tingkatkan Budaya Antikorupsi Hingga Pentingnya Kesederhanaan
- Mangkir, KPK Ultimatum Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak
- Polresta Sidoarjo Musnahkan 6,3 Kg Sabu Malaysia