Rusia dikabarkan bersiap mengirim sistem rudal anti-pesawat baru ke Suriah
dalam pekan ini. Pengiriman ini dilakukan selang seminggu setelah pasukan
Suriah secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Rusia di tengah
serangan udara Israel.
- Geger Mahasiswi Asal Demak Tewas Bersama Bayinya di Tempat Kostnya Jember
- Pohon Tumbang di Jember Makan 4 Korban Pengendara
- Ratusan WNI di Rusia Shalat Ied di Moskow, Khotbah Bertema Persatuan dan Kesatuan
Rusia sendiri diketahui memiliki pangkalan udara di Suriah yang melakukan serangan udara untuk mendukung pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pengiriman sistem S-300 telah dihentikan pada 2013 menyusul permintaan dari Israel. Namun kini pengiriman dilanjutkan karena situasinya telah berbeda.
"Sekarang, situasinya telah berubah. Dan itu bukan kesalahan kami," jelas Sergei seperti dimuat BBC.
"Di beberapa bagian Laut Tengah yang berdekatan dengan Suriah, akan ada gangguan radio-elektronik navigasi satelit, radar onboard dan sistem komunikasi yang digunakan oleh pesawat militer yang menyerang sasaran di wilayah Suriah," sambungnya.
Sistem ini juga akan dapat melacak dan mengidentifikasi pesawat Rusia. [RMOL]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tiga Polisi Tewas, Pelaku Berniat Membunuh Bukan Melumpuhkan
- Warga Miskin Afghanistan Menikahkan Gadis di Bawah Umur, Ada yang Ditukar dengan Senjata
- Protes soal Gaji, Dokter di Inggris Mogok Kerja 72 Jam
