Kabar hilangnya Mohammad Nur Arifin Wakil Bupati Trenggalek sejak 9 Januari 2019 cukup membuat geger masyarakat. Beragam prediksi muncul dari orang-orang dekatnya.
- Hasil Survei Sering Tempatkan Peringkat Ketiga, Anies: Pilkada Kami Nomor 3, Tapi Menang
- Dukung Perluasan Rutan Medaeng, Arteria Dahlan: Daripada Membangun Rutan Baru
- Sengketa Pilwali Ditolak MK, PDIP Jatim: Warga Surabaya Masih Percaya Pemimpin Dari PDIP
Sedangkan di kalangan staf dan pejabat di Pemkab Trenggalek, tidak satupun tahu kemana Wakil Bupatinya itu. Konon para staf termasuk Bupati Trenggalek Emil Dardak juga tidak diberi tahu kemana perginya Gus Ipin itu.
Salah satu sahabat, Gus Ipin di Surabaya, Hadrean Renanda Sekretaris Taruna Merah Putih Jatim mengatakan jika dirinya terakhir komunikasi dengan Gus Ipin 9 Januari 2019. Saat itu keduanya sedang menkoordinasikan beberapa urusan terkait TMP, karena Gus Ipin adalah Ketua TMP Jatim.
"Ya terakhir memang 9 Januari lalu, setelah itu saya dan Gus Ipin belum ada komunikasi lagi sampai sekarang," jelas Hadrean.
Namun, lanjut Hadrean, saat ngobrol terakhir itu, Gus Ipin memang sempat ngomong kalau dirinya sedang sibuk sampai tanggal 21 Januari. Dan berjanji akan melanjutkan urusan setelah tanggal 21 Januari. Karena sudah cukup kenal lama dengan Gus Ipin, Hadrean santai saja menanggapi berita hilangnya Wabup Trenggalek itu.
"Nggak hilang lah. Percaya deh.. tanggal 21 atau 22 Januari dia (Gus Ipin) pasti muncul," kelakar Hadrean yang juga caleg DPRD Surabaya dari PDI Perjuangan ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah duabelas hari sejak Rabu (9/1) sampai Minggu (20/1) Wakil Bupati Trenggalek, H. Mohammad Nur Arifin, tidak terlihat di lingkungan Pemkab Trenggalek. Sejumlah staf dan pejabat belum bisa menghubunginya. Konon, Gus Ipin tidak 'pamit' atau ijin kepada bupati Trenggalek atau para stafnya. Sehingga di Trenngalek, kabar Hilangnya Wabup Nur Arifin jadi bahan pembicaraan yang cukup santer.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Banyak Parpol Balik Kanan Terkait UU Pemilu, PKS: Apa Mereka Khawatir Gubernur Potensial Jadi Presiden?
- HPN 2021, Khofifah: Pers Harus Jujur
- Soal Penundaan Pemilu 2024, Gus Yahya Nyatakan PBNU Fasilitasi Dialog Rakyat dan Pemerintah