Sandiaga Tak Ingin Hutang Negara Bertambah Gegara Pindah Ibu Kota

Sandiaga Salahudin Uno mengingatkan Presiden Joko Widodo terkait rencananya dalam memindahkan ibukota harus dipikirkan betul aspek dan dampaknya.


Sandi turut mempertanyakan apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan hasilnya kelak. "Saya ingin pemindahan Ibu Kota ini tentunya tidak menambah hutang negara. Saya ingin kebijakan ini telah melibatkan seluruh pihak, bukan hanya eksekutif saja," jelas Sandi.

Sandi menambahkan, sebagai mitra yang kritis dan konstruktif, dirinya ingin memastikan segala keputusan dan kebijakan yang pemerintah keluarkan berpihak kepada seluruh rakyatnya.

"Bukan hanya untuk segelintir orang," imbuhnya.

"Jika sampai pemindahan Ibukota ini terjadi, saya akan pastikan pemerataan ekonomi betul-betul terjadi, bukan sekedar wacana," tutup Sandi seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Diketahui Presiden Joko Widodo hari ini telah resmi memilih Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai tempat untuk memindah pusat pemerintahan.

Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi lokasi spesifik ibukota baru berdiri.

Jokowi mengatakan  biaya untuk memindahkan Ibukota mencapai  Rp 466 triliun.

"Sebesar 19 persen akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terutama dengan skema kerja sama pengelolaan aset di ibukota," ujar Jokowi. [mkd]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news