Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, menyapa ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di DBL Arena, Surabaya, Kamis (4/4). Ia pun menitipkan pesan kepada para pendidik untuk menyisipkan pelajaran kepada murid untuk berwirausaha.
- Menangkan Ganjar-Mahfud, Forum Silaturrahim Gus dan Kyai Jatim Kunjungan ke Mataraman
- Fahri Hamzah Minta Pemerintah Jangan Sumbat Capres dari Kalangan Kepala Daerah
- PPP Diprediksi Sulit Bertahan Bersama KIB Sampai 2024
Namun, di sela sela acara tersebut, salah satu guru Paud tiba tiba menyampaikan salam dari rekannya yang tidak bisa hadir kepada Sandiaga.
"Pak Sandi ada pesan dari teman teman saya. Mereka tidak bisa hadir karena ASN. Dia mengaku dilarang dan diancam jika datang ke acara pak Sandi. Tetapi, biar mereka tidak datang, mereka tetap akan mencoblos pasangan 02," terang salah satu pengajar dikutip Kantor Berita .
Mendengar pernyataan seperti itu, Sandiaga mengaku cukup menyayangkan.
"Sayang sekali jika ada ASN yang diancam ancam. Karena dia ASN, akhirnya dilarang datang. Sayang sekali, padahal ini memperjuangkan hak demokrasi, sayang sekali jika ada ancaman," kata Sandi.
Sementara ketua Sahabat Prabowo Sandi, Fauzi Mahendra, yang hadir di lokasi juga menyayangkan adanya ancaman pada salah seorang ASN.
Menurut Fauzi, sebenarnya yang diundang ada ribuan. Tetapi, banyak yang konfirmasi tidak bisa hadir lantaran dilarang.
Menurutnya, sikap pemerintah yang seperti ini justru memperlihatkan tidak adanya demokrasi yang baik. Padahal, lanjutnya, selama ini banyak guru guru Paud yang merasa kurang diperhatikan pemerintah.
"Ini demokrasi, seharusnya pemerintah membiarkan warga negaranya untuk memberikan aspirasi pada calon yang dipilih," tegas Fauzi.[bud/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demokrat Bakal Berkoalisi Dengan PDIP di Pilkada Kabupaten Madiun 2024
- Makin Mesra dengan Gerindra, PKS Tidak Merasa Ditinggalkan PKB
- Jika Jokowi Jadi King Maker, Konflik Kepentingan Akan Terjadi di Pemilu