Ada makna tersendiri dalam pernyataan ekonom senior Rizal Ramli yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kelas Glodok yang dibalut dengan nada candaan.
- Sudah Diramal Sejak Lama, Aksi 212 akan Dipereteli dan Dipotong di Tengah Jalan
- Kerja BPDPKS Disorot, Anggaran Triliunan Tapi Tidak Pro Rakyat
- PDIP Jatim Gelar Musancab Serentak Di 38 Kabupaten/Kota
Sikap saling percaya ini tak bisa diterapkan dalam memimpin sebuah perusahaan besar, apalagi BUMN.
Mengurus perusahaan BUMN, kata RR, tak bisa hanya dengan tanda tangan di atas secarik kertas. Ada prosedur yang harus dilakukan, pemimpin perusahaan BUMN juga memerlukan sosok good governance yang menurutnya tak dimiliki Ahok.
"Karena kalau enggak, itu akan ada masalah. Ahok kan masih punya banyak masalah hukum. Kasus RS Sumber Waras, beli bus rongsokan, beli tanah sendiri di Cengkareng dan sebagainya," paparnya.
Soal good governance juga tak terihat dalam kepemimpinan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebagai Gubernur DKI, Ahok membawahi puluhan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Ahok cuma dramanya saja yang gede, tapi kemampuan koorporasi betul-betul mengecewakan. Sayang kalau Pertamina jadi percobaan yang tidak perlu," tutupnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Langkah Pemerintah Selesaikan Konflik Israel-Palestina Diapresiasi Komisi I DPR
- Sudirman Said Diminta Stop Bikin Gaduh di Timnas Amin
- Fadli Zon: Kebudayaan Kita Bisa Pengaruhi Dunia