Kementerian Hukum dan HAM diharapkan bisa menggunakan diskresi yang kategori tahanan berusia lanjut untuk membebaskan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
- Mulai 1 Agustus, China Terbitkan Visa untuk Warga Afghanistan
- Meski Didukung Jokowi dan Projo, Ganjar Tak Ada Jaminan Menang
- Komunitas Warteg Indonesia Jor-joran Dukung Ganjar Presiden, Galang Kekuatan Lewat Senam hingga Lomba Catur
Seperti diketahui Rutan Pondok Bambu masuk wilayah zona merah di mana 50 orang telah dinyatakan positif Covid-19.
Apalagi Siti Fadilah telah memberikan banyak edukasi kepada masyarakat dengan segala pengalamannya dalam menangani virus saat diundang dalam acara podcast di kanal YouTube Dedy Corbuzier.
Sayangnya, kini Siti Fadilah kembali dikirim ke Rutan Pondok Bambu setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta lantaran memiliki riwayat penyakit asma. Setelah dinyatakan sembuh oleh tim dokter, Siti Fadilah kembali dibawa ke Rutan.
Karena itu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Andi Arief mendesak agar Siti Fadilah segera dibebaskan.
"Segera bebaskan Siti Fadilah, pakai ilmu dan pengalamannya untuk kepentingan kita semua. Seperti yang pernah ia perjuangkan dan menang melawan wabah flu burung dan WHO dulu," kata Andi Arief dalam keterangannya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/5).
Menurut Andi Arief, mengembalikan Siti Fadilah ke Rutan Pondok Bambu seolah menunjukkan ada persepsi yang tidak seragam soal kedaruratan wabah Covid-19.
Terlebih, Siti Fadilah mengaku sudah beberapa kali mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo terkait penanganan wabah Covid-19 di tanah air dengan segala latarbelakang keahlian dan pengalamannya saat menghadapi wabah flu burung di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Andi Arief lantas membandingkan kasus eks Ketua KPK, Antasari Azhar, yang mendapat remisi dan dibebaskan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kalau kita ingat terpidana pembunuh Antasari Azhar pernah dibebaskan, bicara, ditonton saat wawancara dengan salah satu stasiun TV," ujar Andi Arief yang pernah menjadi mitra kerja Siti Fadilah saat wabah flu burung dan ikut memantau pelaksanaan Jamkesmas era SBY.
"Saya hanya ingatkan, kita semua adalah sasaran dari wabah Corona, seharusnya kita berjuang bersama melawannya, bukannya malah merasa lebih berkuasa dan lebih mampu menghadapi wabah ini," demikian Andi Arief.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pamit Daftar KPU, Anies Sungkem dan Cium Kaki Ibu
- Duet Airlangga-Ganjar 2024, Peluang Menang Satu Putaran Berat
- Diskusi Khofifah Bersama Dubes Amerika untuk Indonesia Kamala Shirin: Bahas Kerjasama Pendidikan Hingga Kesehatan