Manajer Riset Formappi, Lucius Karus, menegaskan bahwa fenomena elite politik dan keluarga nyalon anggota legislatif (Nyaleg) di Pileg 2024, akan membuka potensi korupsi di Indonesia makin terpelihara.
- KPU Surabaya Buka Pendaftaran KPPS Mulai 17-28 September 2024, Ini Tahapannya!
- Belum Laporkan LHKPN, 5.681 Caleg Terpilih Terancam Tak Dilantik
- 50 Caleg Terpilih DPRD Jember Pemilu 2024, Segera Ditetapkan Pertengahan Bulan Ini.
Hal itu ditegaskan Lucius Karus menanggapi seorang tokoh Parpol bersama anak dan istrinya nyalon anggota legislatif.
"Itu dampak paling parah pada sistem kita, karena belum bisa keluar dari korupsi sistemik," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/8),.
Menurutnya, korupsi akan semakin terpelihara pasca Pileg 2024, ketika partai politik (Parpol) tidak punya daya sensitivitas dalam proses seleksi bakal calon anggota legislatif (Bacaleg), khususnya dalam memastikan politik kekerabatan agar tidak dilakukan.
"Saya kira partai punya kepentingan untuk itu, ketika Caleg kekerabatan terpilih sebagai anggota legislatif," sindirnya.
Lebih lanjut dia juga menilai politik kekerabatan dalam pencalonan anggota legislatif menutup proses kaderisasi dalam Parpol, karena menutup ruang bagi kader-kader lain yang kompeten untuk maju di Pileg 2024.
"Saya kira eksklufitas itu juga suatu yang akhirnya merusak proses pengkaderan di partai politik," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- Dugaan Korupsi Rp200 Miliar Akibat Fraud PT Petrosida Gresik, Eks Komisaris dan Direksi Dilaporkan ke KPK