PPKM Darurat yang seharusnya berakhir pada Selasa lalu (20/7) akhirnya dilanjutkan. Pemerintah melakukan perpanjangan hingga 25 Juli.
- Rizal Ramli Heran, Indonesia Katanya Hebat Kok Indikatornya Jauh dari Tiga Negara Asean
- BBM Naik, Sikap PDIP sebagai Partai Wong Cilik Dipertanyakan
- Pengamat: Daya Tawar Khofifah Di Pilpres 2024 Besar, Tapi Harus Lihat Momentum
Dikatakan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan melakukan pelonggaran bertahap mulai 26 Juli jika kasus mulai menunjukkan tren menurun.
Keputusan perpanjangan PPKM tersebut mengundang protes Komunitas Musik Jalanan alias Komjal.
"PPKM bikin musisi jalanan makin menderita. Dapur rumah kami makin jarang ngebul," ujar Ketua Umum Komjal, Faradian alias Iyan, dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (24/7).
Iyan mengatakan, Komjal yang ada di sejumlah kota besar di Pulau Jawa akan turun ke jalan apabila PPKM kembali dilanjutkan setelah 25 Juli 2021.
"Kami dipaksa mati kelaparan tanpa adanya uluran bantuan, sementara kami dipaksa berdiam di rumah," protes Iyan.
Selama penerapan PPKM Darurat, lanjut Iyan, Komjal yang mayoritas anggotanya pengamen jalanan tidak bisa lagi mencari nafkah.
"Apabila PPKM diperpanjang, semua turun ke jalan. Mati berjuang lebih terhormat dari pada mati kelaparan," demikian Iyan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengamat: Menteri yang Berkampanye Gunakan Fasilitas Negara, Harusnya Mundur dari Kabinet
- Kejahatan Israel pada Palestina akan Terus Berlangsung Jika Tidak Ada Sanksi
- JMSI Malang Raya Perkuat Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga Malang