Proyek pelebaran Jalan Betoyo Dagang di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menuai sorotan tajam dari anggota DPRD setempat saat melakukan inspeksi mendadak (sidak).
- Surabaya Terjunkan Ribuan Personel Gabungan Amankan Natal dan Malam Tahun Baru
- Kasus Aktif Covid-19 di Surabaya Turun, di Hotel Asrama Haji Nol Pasien
- Dispendukcapil Surabaya Paparkan Jenin Pengurusan adminduk Rampung 1x24 Jam Serta Lebih dari Sehari
Anggota DPRD Gresik M. Syahrul Munir menilai proyek pelebaran jalan yang dilakukan sejak bulan April dan hingga kini belum tuntas banyak kejanggalan.
"Ada banyak hal, yang tidak dilakukan dengan baik oleh kontraktor pelaksana proyek. Seperti, sirtu (pasir batu) dituang begitu saja meski menganggu aktivitas warga," katanya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (4/11).
Selain itu, lanjut Syahrul, pemadatan dan penyiraman sirtu juga jarang dilakukan. Sehingga, banyak warga penguna kendaraan bermotor yang jatuh karena terpleset akibat jalan licin.
"Saya pernah sekali membawa korban seorang perempuan ke Puskesmas yang mukanya berdarah-darah, setelah dia (korban) jatuh di area proyek diwaktu malam hari akibat tidak ada penerangan (lampu jalan mati)." ujarnya.
Tak hanya itu, proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus ( DAK) ini. Sangat minim pengawasan dari dinas terkait.
"Proyek ini sangat meresahkan bagi warga kalau pekerjaannya seperti ini, dibiarkan tanpa ada pengawasan langsung dari instansi yang membawahi pengerjaan proyek. Sebab, jalannya berdebu dan sangat berbahaya untuk dilewati,” tandasnya.[E]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Baru Download Saat Hendak Masuk Mall
- Pemkot Surabaya Libatkan Forum Anak Cegah Kasus Kekerasan dan Pernikahan Usia Dini
- Relawan RM Komitmen Kawal Pemerintahan Bandi-Mimik 2025-2030