Saat melakukan sidak di terminal Purabaya Surabaya, di Sidoarjo, anggota komisi V DPR RI, Bambang Harjo mengapresiasi kinerja pengelola terminal.
- Pemkot Segel Gerai Es Krim Tak Berizin Jual Alkohol, Wali Kota Eri: Kita Jaga Bareng Surabaya
- Saat Gus-Gus Nusantara Jatim Peringati Nuzulul Quran
- Pemkot Surabaya Ambil Langkah Serius Cegah Judi Online di Kalangan ASN dan Non-ASN
"BPJS sudah ada di lokasi. Petugas dimana mana ada. Semuanya sudah teratur. Cuma area bus ini yang nggak boleh ada kendaraan lain. Baik itu kendaraan menteri, DPR atau presiden, atau lainnya tidak boleh. Ini tadi saya masih boleh, seharusnya ada larangan. Karena ini jalur bus." terangnya.
Namun, di tengah melakukan sidak, Bambang Haryo dikejutkan oleh pemudik yang mengadu lantaran ditipu oleh para kernet bus.
"Saya dari Jakarta ke Surabaya, naik bus VIP disuruh bayar 500 ribu. Sampai di tengah perjalanan saya diturunkan dan dipindah ke bus biasa. Ini harga yang tidak wajar." kata pemudik yang mengadu ke Bambang.
"Sekarang saya di Surabaya ke Madiun, ditipu kernet. Disuruh masuk bus, setelah nunggu setengah jam, disuruh turun lagi, dengan alasan tidak ke Madiun. Mereka nggak mau ada penumpang yang jarak pendek." tegasnya.
Mendengar keluhan tersebut, Bambang Haryo sempat marah dan memanggil kernet untuk tetap membawa penumpang tersebut.
"Pengelolaan bus tidak boleh main enaknya sendiri. Baik soal harga, ataupun pilih pilih penumpang." kata Bambang.
Harapan Bambang, kejadian ini bisa ditekan oleh pengelolaan bus agar tidak mencari keuntungan yang merugikan pemudik.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kolaborasi dengan Ditjen Pajak, Langkah Rapid Growth dalam Pengembangan Produktivitas Institusi
- Konflik Iuran, Wali Kota Eri Pertemukan Sekolah Petra Surabaya dengan Tiga RW
- Penyaluran Pupuk Subsidi Diwarnai Aksi Pungli