Sindir Partai Baru- Eep Saefulloh: Bikin Partai Tak Sekedar Punya Uang

Sebanyak tujuh partai terancam tidak lolos ambang batas empat persen disebabkan tidak memiliki jaringan infrastruktur dan jaringan sosial yang memadai.


"Berpartai di negara yang bersistem demokrasi dan sebesar Indonesia, tidak sederhana, tidak mudah, dan tidak murah. Siapapun yang melakukan itu, harus melakukannya dengan rentang waktu yang cukup, dengan infrastruktur dan jaringan sosial yang memadai,” sindir Eep saat dikonfirmasi Kantor Berita .

Orang punya uang tapi tidak punya jaringan sosial, lanjut Eep, tidak bisa menyulap uang tersebut menjadi jaringan sosial. Tapi kalau orang punya jaringan sosial, maka jaringan sosial itu tinggal diaktivasi saja.

"Untuk aktivasi butuh resources, jadi pertemuan antara jaringan dan resources itu yang mengubah sebuah partai baru bisa terbangun,” terangnya.  

Ditambahkannya, masalah yang ada di tubuh partai baru, mereka hanya mengandalkan kekuatan modal secara instan.  

"Saya lihat masalah dari baru itu, ketika ada resources atau ada uangnya, membentuk jaringan (dianggap) seperti sulapan. (padahal) hasil pembentukan itu harus melalui keringat dan makan waktu,” tutupnya.

Sebelumnya PolMark Indonesia mencatat dari 16 partai yang berpartisipasi di Pemilu 2019, hanya 9 partai yang akan lolos ke parlemen alias memenuhi ambang batas. Sisanya 7 partai yang didominasi partai baru tidak lolos.

Dari 73 Dapil yang disurvei, PDI Perjuangan masih memuncaki klasemen sementara dengan suara 28,6 persen. Disusul Gerindra dengan 14,1 persen. Di posisi ketiga ditempati Golkar dengan 13,3 persen.

Berikutnya PKB dengan 11,5 persen. Lalu Demokrat dengan 6,9 persen. Untuk PAN mendapat suara 5,9 persen. Untuk Nasdem 5,6 persen. Kemudian PKS memperoleh 4,6 persen. Dan PPP mendapat 4,5 persen.

Untuk partai lama maupun baru yang terancam tidak lolos ambang batas, yakni Perindo 2 persen, Hanura 1,1 persen, PSI 0,6 persen, PBB 0,5 persen, Berkarya 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, dan Garuda 0,1 persen.[aji]  

ikuti terus update berita rmoljatim di google news