Pandemik Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mulai berdampak pada sektor ekonomi. Komisi IX DPR RI menyebut ekonomi Indonesia diprediksi pemerintah tumbuh minus 2,6 persen.
- Peluang Prabowo Capres Koalisi Besar Menguat Pasca Piala Dunia U-20 Gagal Digelar
- Kapolri Sambut Kedatangan Kapolda Jambi, Tangis Rena Rusdi Hartono Pecah
- Fitnah Max Sopacua Merusak Demokrat Dan SBY
Hal ini dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI Mukhamad Misbakhun dalam dialog virtual yang diselanggarakan Narasi Institute dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/4).
Menurutnya, persoalan ekonomi domestik intinya berada pada ketersediaan uang yang dimiliki negara (cash flow) saat ini. Sebab kata Mukhamad Misbakhun, hal ini seiring jika melihat penanganan Covid-19 pemerintah yang lambat.
"Saya melihat bahwa melambatnya penanganan pemerintah, baik itu jaring pengaman sosial dan beberapa ketersedian di sektor kesehatan, itu saya melihat berkaitan dengan cash flow," ujar Misbakhun.
Politisi Partai Golkar ini melihat, penerimaan negara di beberapa sektor masih jauh dari harapan. Misalnya, penerimaan dari sektor pajak masih sekitar 17 persen per 13 April kemarin, atau sekitar Rp 287 triliun.
"Yang bisa menambah jumlah uang pemerintah itu adalah sisa anggaran lebih (SAL) tahun lalu dan akumulasi Silpa. Kemudian yang berikutnya saya tidak melihat penerimaan," ungkapnya.
"Kemarin pemerintah menerbitkan global bond (surat utang negara yang diterbitkan dalam valuta asing), saya yakin belum masuk (ke kas negara) keseluruhannya. Apakah itu kemudian bisa secepatnya digunakan (untuk penanganan Covid-19)?," sambungnya.
Di samping itu, pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini juga tidak menemukan sosok yang bisa mengatasi krisis ekonomi karena wabah Covid-19 ini. Akan tetapi, ia melihat dua sosok di pemerintahan yang memiliki pengalaman saat krisis ekonomi.
"Yang saya melihat ada dua figur di kabinet, yaitu Pak Sofjan Djalil yang pada saat 98 sudah menjadi menteri, dan Pak Suharso Monoarfa yang pada saat itu menjadi Anggota DPR," ungkapnya.
"Selebihnya tidak. Yang ada saya lihat Menkeu (Sri Mulyani Indrawati) tahun 2008 (kasus Bank Century) itu dengan trauma waktu itu," dia menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Ingatkan Caleg Tak Kanibalisme Suara Di Pemilu 2024
- Jokowi akan Mendukung Prabowo Dengan Syarat Bawa Erick Thohir Sebagai Cawapres
- Jokowi Ingatkan Bobby Terkait APBD 1,8 T yang "Nyangkut" di Bank