Partai Demokrat menanggapi pernyataan kadernya sendiri Andi Arief terkait gagalnya Waketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk Kabinet Indonesia Maju, gara-gara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih dendam dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
- Status Kepartaian Ganjar Dinilai Lebih Jelas Dibandingkan Moeldoko
- Anggaran Bappenas Resmi Ditambah Capai Rp 400 Miliar
- Tersangka KPK, Dadan Tri Yudianto Masuk Daftar Bacaleg PDIP
"Itu pribadi lah, Partai Demokrat tidak pernah punya asumsi seperti itu, secara resmi tidak pernah mengatakan itu. Partai Demokrat melihat hubungan (SBY-Mega) baik-baik saja. Jadi itu pandangan pribadi," ujar Syarif di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/10).
Terkait penyusunan kabinet, Syarif berujar Demokrat sepenuhnya menyerahkan kepada Presiden Jokowi selaku pemegang hak prerogatif. Demokrat juga tidak mengajukan nama apapun.
"Memang sejak awal Partai Demokrat tidak pernah mengajukan diri dan tidak pernah mengajukan nama kepada Presiden," jelas wakil ketua MPR ini.
Soal pertemuan antara SBY dan AHY dengan Megawati, lanjut Syarif, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk silaturahmi dan tidak berkaitan tawar-menawar kabinet.
"Jadi apa yang terjadi sekarang itu selama ini itu adalah merupakan hubungan komunikasi yang intens saja sebagai seorang negarawan sebagai ketua umum partai dan sebagai mantan presiden," demikian Syarif.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Desember, Ridwan Kamil Bakal Tentukan Partai Politik Pilihannya
- Kriminolog Sesalkan Hasil Autopsi Brigadir J yang Makan Waktu 4-8 Minggu
- Plasma Konvalesen Jangan Dibisniskan, Komisi IX Minta Aparat Bertindak