Kicauan lama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang kembali viral terkait orang kritis karena tidak dapat bagian, merupakan sindiran bagi yang bersangkutan.
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Pedagang Pasar Kedurus Deadline Penjual Liar Hingga Rabu Depan, Bila Tidak....
- Antisipasi Penyakit Antraxs Masuk Jatim, Politisi PDIP Minta Pemprov Perbanyak Vaksinasi Hewan Ternak Di Perbatasan
Kicauan yang dimaksud adalah unggahan pada tanggal 24 Februari 2016. Begini isinya: Dalam banyak kasus, orang kritis itu karena tak kebagian saja. Setelah dapat bagian menjadi pendiam dan rakusnya bukan main. Kuat miskin tapi tak kuat kaya.
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan bahwa Mahfud MD sebenarnya berkicau seperti itu karena berada di alam bawah sadar.
“Itu pernyataan alam bawah sadar Mahfud MD," kata Ubedilah Badrun dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/7).
Dia menilai kicauan itu tidak lepas dari kenyataan bahwa di tahun 2016 lalu sikap kritis Mahfud MD terjadi karena belum mendapatkan bagian.
Sedangkan saat ini, tepatnya sesudah masuk dalam Kabinet Indonesia Maju, kicauan itu kembali jadi kenyataan.
"Artinya dapat dimaknai bahwa memang selama beberapa tahun Mahfud MD kritis karena belum mendapat bagian. Dan setelah mendapat bagian kekuasaan, dia tidak bisa lagi kritis berjuang membela kepentingan rakyat atau sikapnya lebih terlihat mementingkan kekuasaan dibanding rakyat banyak," jelas Ubedilah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bongkar Sisi Gelap KPK, Rio Capella: Banyak Barang Sitaan di Era Samad Tidak Jelas
- Dugaan Pemilu Curang di Jember Meluas, Penggelembungan Suara Terjadi di Dua Partai
- Survei ARCI Pilkada Lumajang 2024, Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar!