Pondok Pesantren Tebuireng tengah bersiap songsong kebijakan normal baru (new normal) dengan membentuk Gugus Tugas Pesantren Tangguh. Hal ini guna memastikan kesiapan seluruh elemen dalam memenuhi protokol kesehatan yang menjadi pertimbangan utama.
- Cegah Banjir di Jalan Kedung Cowek, Pemkot Surabaya Bangun Saluran yang Terkoneksi ke Laut
- Polres Jember Salurkan 52 Ton Sembako ke Desa-desa Terdampak PPKM.
- Pemkot Dirikan Pos Pantau, Antisipasi Kebakaran TPA Randegan Susulan
Disampaikan Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Gus Kikin, pihaknya memaparkan data mengenai persiapan Pesantren Tebuireng dalam menyongsong normal baru di hadapan Gubernur dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Selasa (16/6) siang.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa didampingi oleh jajaran Forkopimda Jatim dan Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab beserta Forkompimda Jombang.
Menurut Gus Kikin panggilan akrab Pengasuh Ponpes Tebuireng penerus KH Salahuddin Wahid mengatakan bahwa tidak semua santri yang direncanakan akan kembali ke pondok. Akan tetapi hanya santri kelas akhir, baik dari jenjang MTs/SMP maupun MA/SMA, dengan jumlah total 976 santri.
“Kebijakan khusus juga akan diberlakukan untuk santri yang berada di daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo," tutur Gus Kikin dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (17/6).
Berdasarkan data yang ada, sebagian besar santri Tebuireng memang dari Jawa Timur. Dengan jumlah mencapai 59,8% dari total 3.881 santri mukim. Disusul Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Timur.
“Untuk itu, Pesantren Tebuireng akan terus melakukan kajian dan evaluasi karena kondisi di lapangan yang terus dinamis. Setelah datang, santri akan kita isolasi 14 hari di tempat khusus yang telah disediakan. Yakni di gedung Universitas Hasyim Asy'ari dan Ma'had Aly. Setelah 10 hari isolasi, akan kami adakan rapid test," jelasnya.
Terkait mekanisme, lanjut Gus Kikin jika walisantri yang mengantar, hanya akan sampai di parkir Kawasan Makam Gus Dur dan tidak diperkenankan memasuki area Pesantren Tebuireng yakni melalui pintu di belakang pondok dan santri masuk tidak didampingi walisantri.
Gus Kikin menyebut, dari hasil serap aspirasi, sebanyak 65% walisantri setuju putra-putrinya kembali ke pesantren. Melalui berbagai pertimbangan soal waktu kapan santri akan mulai masuk pesantren dan masih akan terus dievaluasi dengan melihat perkembangan situasi.
“Kami juga akan siapkan Poskestren sebagai tempat perawatan kesehatan. Sewaktu santri sudah kembali ke pondok, dan akan diberlakukan aturan-aturan ketat, untuk memenuhi protokol kesehatan," tegas putra KH Mahfudz Anwar seorang Ulama ahli Falak.
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tebuireng Nur Hidayat mengklarifikasi adanya pemberitaan yang menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar di Pesantren Tebuireng akan dimulai pada 20 Juni 2020.
Tanggal itu merujuk pada kalender akademik yang telah disusun sejak setengah tahun lalu. Jauh sebelum pemerintah mengumumkan adanya kasus infeksi Covid 19 di Indonesia," terangnya.
“Jadi, jadwal itu sama dengan pemerintah mengumumkan awal tahun ajaran baru dimulai pada 13 Juli 2020. Soal apakah proses pembelajaran secara tatap muka atau daring, belum diputuskan. Prioritas kami, sesuai arahan pengasuh, adalah menyiapkan segala hal untuk memastikan kesehatan dan keselamatan santri terjaga," beber Jubir Gugas Pesantren Tebuireng.
“Saat ini, Gugus Tugas Pesantren Tebuireng sedang melakukan asesmen dan evaluasi terkait kesiapan seluruh elemen dalam upaya memenuhi protokol kesehatan. Mulai dari sarana pembelajaran, kapasitas asrama, pengelolaan jasa boga, hingga aspek sanitasi dan fasilitas kesehatan. Adapun kapan jadwal santri akan kembali ke pesantren, akan diinformasikan lebih lanjut," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Surabaya Borong Penghargaan di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Wali Kota Eri Cahyadi Raih Pembina Proklim Terbaik
- PTM 100 Persen di SD dan SMP Surabaya Gunakan 2 Shift
- Operasi Patuh Semeru Diberlakukan Hari ini, Tempat Wisata Jadi Prioritas Sasaran