Seusai menerbitkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19, Walikoa Surabaya Tri Rismaharini tak henti-hentinya melakukan sosialisasi di semua sektor melalui video conference (vidcon).
- Siapkan Strategi Vaksinasi Tahap Kedua, Pemkot Surabaya Bakal Dirikan Posko
- Keroyokan Turunkan Stunting, Banyuwangi Gunakan Srategi Seperti Penurunan Kemiskinan
- Jemaah Haji yang Tertunda Dipastikan Tetap Berangkat
Terbaru, Walikota Risma menggelar pertemuan online itu bersama dengan para pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) se-Surabaya.
Dalam kesempatan itu, ia meminta agar para pedagang dapat mematuhi protokol kesehatan yang sudah tertuang dalam perwali tersebut.
“Bapak ibu, saya mohon kerjasamanya untuk menjaga kesehatan panjenengan sedoyo (Anda semua). Saya berharap ini jadi Sentra PKL Tangguh,” kata Risma dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (18/6).
Risma mengungkapkan protokol kesehatan tersebut wajib dilaksanakan semua pedagang tanpa terkecuali.
Diantaranya rajin mencuci tangan, jaga jarak dan mengenakan masker. Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menambahkan alangkah lebih baik jika pedagang juga menggunakan face shield.
“Kalau bisa pakai face shield. Itu bisa bikin sendiri kalau beli pun harganya tidak mahal,” lanjut dia.
Tidak hanya itu, Presiden UCLG Aspac ini memaparkan ketika saat berjualan lalu terdapat pembeli yang melanggar protokol, maka pedagang wajib menegur.
Tidak sekali Risma meminta agar ketika ditemukan hal semacam itu, pedagang wajib mengingatkan dengan cara yang sopan.
“Tidak perlu takut meskipun pembeli adalah raja kita wajib mengingatkan. Tapi dengan catatan dengan cara sopan dan halus. Jangan dibentak nanti lari orangnya,” tegasnya.
Oleh karena itu, Presiden UCLG Aspac ini benar-benar meminta agar pedagang disiplin. Bahkan ia pun juga meminta agar pedagang dapat benar-benar menjaga makananan yang dijual itu.
Termasuk memberikan batas plastik antara pedagang dan pembeli. Ia juga berharap agar makanan jualannya hanya dapat dipegang oleh penjual saja.
“Usahakan pembeli tidak menyentuh makanan yang bapak ibu jual. Jadi kita yang mengambilkan. Apalagi beberapa sentra PKL bayarnya sudah menggunakan single kasir,” tegasnya.
Rupanya gayung bersambut, protokol yang dibuat oleh Wali Kota Risma didukung penuh oleh pedagang. Salah satunya adalah PKL Jalan Indrapura M Choirul, ia berterima kasih kepada Wali Kota Risma yang selama ini selalu memberikan perhatian kepada pedagang.
“Saya siap mematuhi protokol tersebut. Sebenarnya sudah diterapkan namun akan terus saya tingkatkan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gawat! Covid-19 Menyerang Surabaya, 300 Nyawa orang Melayang Dalam Sepekan
- Di HJKS ke 729, Pemkot Surabaya Berikan Penghargaan Forkopimda hingga Beasiswa bagi Mahasiswa
- Perlunya Paham Tupoksi, DPMD Bondowoso Upgrade Kapasitas Pembina Teknis Pemerintah Desa