Kesadaran masyarakat Kota Kediri Jawa Timur untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Bahkan, seseorang harus mengingatkan agar prilaku suka membuang sampah secara sembarangan ini tidak menjadi kebiasaan.
- Ingin UMKM Banyuwangi Maju, Pranaya Yudha: Kita Kerjasama dengan Kepala Daerah Terpilih 2024
- MK Tolak Gugatan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
- PWNU Jatim dan Forkopimda Gelar Vaksinasi Serentak, Targetkan 210.150 Dosis dalam 3 hari
Karena terganggung dampak dari sampah tersebut, seseorang kemudian memasang sebuah spanduk berisi larangan kepada siapa pun agar tidak membuang sampah sembarangan di pekarangan lahan kosong setempat.
Pantauan Kantor Berita , yang cukup menggelitik dan menarik perhatian pengguna jalan yang melintas di sana tertulis beberapa adzab bagi pembuang sampah.
Tulisan ini dikombinasikan kalimat bahasa Indonesia dangan bahasa Jawa. Ada enam poin tulisan tertera di spanduk diantaranya mlarat (miskin) tujuh turunann, anak durhaka, rejeki seret, tidak punya keturunan, mencret (sakit perut) seumur hidup serta konangan warga diamuk.
Selain tulisan, di spanduk juga terpampang gambar wajah seseorang memakai baju putih dan bersorban layaknya tokoh agama. Kedua tangan orang tersebut tengadah ke atas sebagaimana orang yang sedang berdoa.
Menurut keterangan Kempes, warga asal Kecamatan Gampeng Rejo Kabupaten Kediri, spanduk itu sudah ada sejak bulan Puasa lalu. Kempes mengaku tidak tahu secara persis siapa yang memasang spanduk tersebut.
Kempes menilai sangat wajar jika pemilik lahan tersebut marah, karena setiap kali ia datang untuk membersihkan jalan selalu menemui tumpukan sampah dibuang di sana.
"Kalau saya datang tiap pagi bersih bersih, selalu ada tumpukan sampah meluber hingga trotoar jalan. Tetap saya bersihkan. Saya nggak tahu siapa yang memasang spanduk ini, tapi yang jelas spanduk itu, sudah ada sejak bulan puasa lalu. Sampahnya banyak, ada dosbok hp juga dan lainya dibuang disana mas," terang tukang sapu Jalan DLHKP Kota Kediri ini.
Dari sejumlah warga yang ditemui, tidak ada satu pun yang tahu siapa pemasang spanduk tersebut. Namun berkat adanya spanduk ini, orang yang biasanya membuang sampah di sana jadi tidak berani lagi.
"Baunya nggak enak mas, kalau terbawa angin sampai kesini. Saya kurang tau yang masih spanduk itu siapa. Tapi ada bagusnya dipasang spanduk, orang yang biasa membung jadi gak berani lagi," terang Hadi (55) tukang reparasi sepeda yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pasutri Asal Ponorogo Ini Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya
- Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat dengan Kelompok Pengembang Bioselulosa
- BPBD Gresik Kirim Ikan Bandeng untuk Bantu Korban Germpa Cianjur