Spekulasi Pemecatan Said Didu

Muhammad Said Didu dicopot dari komisaris BUMN PT Bukit Asam. Said Didu dipecat 5 menit sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar BUMN. Publik menilai pencopotan ini sarat muatan politis.


"Orang yang duduk di BUMN itu harus betul-betul orang yang profesional. Komisaris itu harus profesional dan kompeten. Pak Said Didu itu orang yang kompeten," kata Bambang dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/12).

Selain pencopotan Said Didu sarat dengan politisasi, BUMN dinilai tidak bisa menjadi stabilisator karena kerja-kerja BUMN adalah wilayah tehnicly.

"Pak Daid Didu itu korban politisasi. BUMN tidak boleh dipolitisassi karena BUMN konsen pada wilayah teknis sekali," tegas Bambang.

Lebih lanjut, politisi Gerindra ini meminta Presiden untuk lebih bijak dalam memberikan kebijakan yang mendukung upaya pemajuan sektor BUMN sebagai penyanggah ekonomi nasional.

"Kedepankanlah profesionalisme, nah Presiden juga harus lebih bijak lagi. Kalau Presiden-nya kurang kompeten, nah ini akibatnya, jalan-jalannya lebih banyak ketimbang megurusi masalah negara," tutup Bambang.

Seperti diketahui, sebelumnya Said Didu bersikap kritis terkait akusisi 51 persen saham Freeport Indonesia oleh pemerintah. Hal ini memunculkan spekulasi alasan pencopotan Said Didu dari komisaris PTNA.

Said Didu membeberkan panjang lebar alasan pengambilalihan Freeport oleh Inalum melalui kultwit dengan hastag simalakama. Dalam kultwit sebanyak 100 cuitan itu, Said Didu menjelaskan proses dan latar belakang pembelian 51 persen saham Freeport Indonesia oleh Inalum.

"Kenapa harus dibeli? Ada 2 penafsiran tentang hal ini. Pihak kesatu menyatakan bahwa sebaiknya tunggu saja kontrak habis tahun 2021 maka akan kembali ke pemerintah secara gratis. Pihak kedua lain berpendapat bahwa karena sesuai kontrak maka tidak bisa diperoleh gratis,” ciut Said.

Said Didu adalah Sekretaris Menteri ESDM tahun 2014-2016, juga pernah tercatat sebagai Perekayasa di BPPT, Sekretaris Kementerian BUMN (2005-2010). Dia juga merupakan Katua Umum PII (2009-2012), Ketua Umum Alumni IPB (2008-2013), Ketua ICMI (2003-2005), serta pernah tercatat sebagai anggota DPR/MPR (1997-1999).[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news